SERANG – Prestasi atlet bulu tangkis Banten di level nasional mulai menjanjikan. Itu terlihat dari capaian yang diraih pada saat tampil di single event Kejurnas Bulu Tangkis 2017 yang dilangsungkan di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Bangka Belitung. Pada event yang digelar 28 November hingga 2 Desember itu, tim bulu tangkis Banten sukses menggondol enam keping medali, yakni dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu.
Dua medali emas masing-masing disumbang Fahmi Mubarok (nomor tunggal putra dewasa) dan M Rizki Adam-Raynald Tangguh Hartanto (nomor ganda taruna putra). Sementara, tiga medali perak diraih Regina Abela (nomor tunggal taruna putri), ganda taruna putra yang menyajikan all Banten final (final sesama Banten) atas nama Dimas Satria Aji-Yoga Prasetyo, dan Nabila Putri Arsyillah-Nadelita Puspitanaya (ganda taruna putri). Sementara, sekeping medali perunggu dipersembahkan Nadelita Puspitanaya (tunggal putri).
Pelatih Bulu Tangkis Banten Irham Idrus mengatakan, hasil yang diraih anak asuhnya sangat memuaskan. Prestasi ini juga menambah optimisme Pengprov PBSI Banten bisa meraih hasil positif pada PON Remaja II Kalimantan Timur 2018 dan PON XX Papua 2020.
“Tanpa mengecilkan prestasi yang diraih Fahmi, tapi untuk PON 2020 kami optimistis Banten bisa berbicara lebih baik lagi. Itu karena raihan medali di Kejurnas diraih atlet taruna, di mana saat PON Papua batasan umur yang dipakai adalah atlet kelahiran tahun 2000. Batasan usia itu merupakan usia atlet taruna yang kita miliki saat ini,” kata Irham kepada Radar Banten saat mendampingi atlet PON Remaja menjalani tes fisik di Stadion Badak, Pandeglang, Selasa (5/12) sore.
Irham menambahkan, pasca kejurnas atlet Banten akan dikembalikan ke klub masing-masing untuk kembali menjalani latihan rutin dan berkompetisi. Namun, direncanakan dua kali dalam sebulan atlet-atlet ini akan dikumpulkan untuk berlatih bersama.
“Kami mohon bantuan dan perhatian dari KONI Banten serta Pemprov Banten untuk bisa menjaga atlet yang ada saat ini agar tetap membela Banten. Itu karena sampai saat ini banyak bujukan dari provinsi lain yang telah menghampiri pebulu tangkis Banten. Bahkan, dengan prestasi yang diraih di kejurnas ini akan semakin banyak rayuan menghampiri atlet Banten. Saya juga menagih janji Pemprov Banten dalam hal Pak Gubernur (Wahidin Halim-red) yang ingin memperhatikan kesejahteraan atlet-atlet lokal Banten agar tak hengkang diambil provinsi lain. Kalau sampai itu terjadi, sangat kita sayangkan karena potensi atlet yang ada saat ini cukup bagus,” beber Irham.
Ketua Umum Pengprov PBSI Banten Ari Wibowo juga memiliki kekhawatiran yang sama. Oleh karena itu, ia juga meminta bantuan Pemprov Banten untuk turut menjaga atlet agar tidak mudah dirayu provinsi lain.
“Kalau tidak dijaga oleh kita (Pengprov PBSI, KONI Banten, dan Pemprov Banten-red), tawaran dari provinsi lain cukup kencang. Kami khawatir demi masa depan mereka atlet memilih ke provinsi lain. Kami tidak ingin apa yang terjadi pada Fitriani terulang. Fitriani adalah atlet asal Kota Serang yang memilih pindah ke DKI Jakarta karena kurang mendapat perhatian,” ucapnya. (Andre AP/RBG)