SERANG – Kecelakaan maut terjadi kemarin di Jalan Tol Tangerang-Merak KM 63, tepatnya di Kampung Nambo, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Akibat kecelakaan tunggal yang menimpa bus Murni Jaya dengan nomor polisi A 7670 KC tersebut, tiga orang meninggal dunia dan 27 orang mengalami ruka berat dan ringan.
Aditya Wijaya, kondektur bus maut tersebut menceritakan beberapa menit sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Ditemui di Rumah Sakit Sari Asih, kepada awak media Aditya Wijaya, kondektur bus menceritakan suasana sebelum bus yang dikemudikan oleh Hasim Ashari terguling kemudian terpental hingga berakhir dengan posisi terbalik.
Jalan licin, dan cuaca yang cukup mendung menyelimuti perjalanan dari Labuan menuju Kalideres tersebut. Entah firasat apa yang dirasakan oleh warga Kampung Tembolaya Pasir, Kabupaten Pandeglang tersebut sehingga beberapa saat sebelum kecelakaan tidak henti-hentinya mengingatkan saudaranya tersebut untuk berhati-hati dalam mengemudi.
“Sebelumnya sudah diperingatin agar sadar. Namun gak direspons dengan baik, jalan licin, sesaat setelah diperingatin, langsung kejadian terguling. Saat kejadian posisi duduk saya di depan, ” ujar Aditya di Sari Asih, Minggu (19/3).
Aditya mengaku tidak mengetahui apa yang menyebabkan bus tersebut itu oleng sehingga terbalik. Pikiran Aditya langsung kacau sesaat bus tersebut hilang kendali dan terdengar suara rem mobil yang menjerit-jerit.
Sambil terbaring di ruang perawatan, Aditya mengaku tidak bisa melanjutkan ceritanya. Pikiran racau, trauma campur aduk.
Ismaji, salah satu penumpang yang selamat membenarkan apa yang diceritakan oleh Aditya. Menurutnya, sebelum kejadian, supir mengendarai bus berpenumpang 30 orang tersebut melaju cukup kencang. Meski tidak mengetahui kecepatan pasti kendaraan tersebut, namun Ismaji bisa merasakan kecepatan bus tersebut.
“Saya duduk di belakang, kebut banget bisnya, padahal jalannya licin,” ujar Ismaji.
Selain mengebut, bus beberapa kali menyalip kendaraan yang tengah melaju di tol. Sejak memasuki tol Serang, bus tak ubahnya seperti mobil Formula 1 yang tengah beradu pacu untuk mencapai finish pertama. “Pas berapa kali nyalipnya itu, mobilnya goyang, terus mobil langsung terguling,” tuturnya.
Sementara itu, Kanit Laka lantas Polda Banten Ipda Pujianto mengatakan, kasus kecelakaan yang menyebabkan tiga orang tewas dan 27 orang mengalami luka-luka di SP3. Sebab, supir bus atas nama Hasim Ashari meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
“Karena tersangkanya meninggal dunia. Kasus nya dihentikan sesuai pasal 77 KUHP dan pasal 109 ayat 2 KUHAP. Namun secara administrasi tidak dihentikan, guna keperluan asuransi jasa raharja,” ucap Puji. (Bayu)