BAGI Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel HM Saleh Asnawi, berkurban sepertinya sudah menjadi sebuah tradisi yang menjadi bagian rutinitas setiap tahunnya. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, momen Idul Adha tahun ini pun tak ia sia-siakan untuk kembali melaksanakan ibadah kurban.
Pada Idul Adha kali ini, ia berkurban sebanyak tiga ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Bertempat di kawasan Restoran Lubana Sengkol, Senin (12/9), Saleh Asnawi bersama keluarga menyaksikan langsung proses penyembelihan hewan kurban.
Saleh juga didampingi Anggota DPRD Banten dari Fraksi Hanura, Rano Alfath, yang tak lain merupakan puteranya sendiri.
Dari seluruh hewan yang disembelih tersebut, terkumpul 800 kantong plastik yang berisikan daging kurban. Semua kantong plastik itu pun dibagikan kepada warga di sekitar Kelurahan Kranggan dan Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu.
”Alhamdulillah tahun ini saya bisa kembali berbagi kepada masyarakat. Dan ini memang sudah saya niatkan jauh-jauh hari,” tutur Saleh usai membagi-bagikan daging kurban, kemarin.
Menurut Saleh, sejumlah hewan yang dikurbankan tersebut berasal dari ia pribadi dan putera-puterinya. Selain itu, juga dari Restoran Lubana Sengkol miliknya dan sejumlah perusahaan yang berada di bawah kendali bisnisnya.
”Rano (Rano Alfath-red) juga menyumbangkan hewan kurban,” tambah Ketua DPC Hanura Kota Tangsel tersebut.
Saleh menambahkan, ada beberapa hewan kurban yang ia dan keluarga persembahkan untuk karyawan senior di Restoran Lubana Sengkol. ”Ini sebagai penghargaan bagi karyawan senior. Kita siapkan hewan kurban atas nama mereka,” ungkapnya lagi.
Pria kelahiran Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, Lampung ini mengungkapkan, berkurban merupakan sebuah kewajiban bagi umat muslim yang mampu.
Sebuah kisah pada saat Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya yakni Nabi Ismail (yang digantikan dengan hewan), telah menjadi sebuah tradisi turun-temurun, bagi kalangan umat Islam.
Dari kisah tersebut, lanjut Saleh, ada tiga inti pokok makna dalam berkurban. Pertama, makna berkurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. ”Berkurban itu berarti kesungguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta,” ujar Saleh.
Kedua, dengan cara berkurban manusia tersebut diajarkan untuk berbagi kepada para mukmin lain, yang pastinya mereka kurang mampu. ”Dengan adanya kurban ini kaum muslim yang kurang mampu juga ikut merasakan bagaimana indahnya Islam dengan adanya hari kurban tersebut,” papar Saleh.
Ketiga, dengan berkurban keikhlasan dari manusia itu pastinya diuji. Diuji dari sifat rakus dan tamak akan harta dunia yang mereka senangi. ”Kurban itu berarti memberikan apa yang telah kita cintai (duniawi) serta apa yang kita sayangi, dalam hal ini adalah harta yang kita miliki, yakni dengan cara berkurban tersebut,” kata Saleh.
Di hari yang sama, Saleh juga menggelar kurban di kantor DPC Hanura Kota Tangsel yang lokasinya masih berada di kawasan Lubana Sengkol.
Pada tahun ini, DPC Hanura Kota Tangsel menyediakan tujuh ekor kambing sebagai hewan kurban. Dari tujuh kambing tersebut, lima di antaranya berasal dari sumbangan lima anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi Hanura.
Sedangkan dua ekor kambing sisanya berasal sumbangsih DPD Hanura Banten. “Jadi cuma lima anggota dewan yang menyumbangkan hewan kurban. Satu anggota dewan, tidak ikut menyumbang,” tandasnya. (*mg-24/ful)