SERANG – Sektor industri di Banten salah satu yang terkena imbas dari ketidakstabilan ekonomi global. Efek yang paling terasa terutama industri yang membutuhkan bahan baku impor dari luar negeri.
Maka dari itu, dalam jangka menengah panjang perlu adanya upaya revitalisasi sektor manufaktur sambil emngurangi ketergantungan terhadap impor.
“Jadi harus dibangun secara bertahap industri ini kita bisa bangun di dalam negeri,” terang Gubernur Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Aditiyaswara usai memberikan kuliah umum di IAIN SMH Banten, Jumat (4/9/2015).
Salah satu peluang yang perlu mendapat perhatian untuk menjadi penyeimbang dampak ketidakstabilan ekonomi di tataran mikro, adalah sektor wisata yang ada di Banten.
“Di Banten ini banyak tempat-tempat yang bagus untuk dilihat, sperti Tanjung Lesung, Sawarna, dan tempat lain yang banyak sekali,” ujarnya.
Hal yang perlu diperhatikan, lanjut Mirza adalah soal promosi dan pembenahan infrastruktur. “Jalannya harus diperbaiki supaya turis itu masuk. Kalau bicara turis tidak selalu turis dari luar negeri, tapi turis domestik juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Sebagai contoh pariwisata domestik yang menyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi, Mirza menyebut Bandung yang telah menjadi sasaran wisata penduduk DKI Jakarta.
“Kalau promosi wisata, jalannya diperbaiki, pelayanan wisatanya diperbaiki, Banten juga akan menjadi tujuan wisata,” katanya. (Wahyudin)