SERANG – Brigade Mobil (Brimob) Polisi Daerah (Polda) Banten, simulasikan penanganan banjir dengan menyulap alat-alat rumah tangga menjadi perahu rakit. Kegiatan ini berlangsung di lapangan Markas Brimob Polda Banten, Rabu (27/4/2016).
Wakasat Brimob Polda Banten, AKBP Agus Rasyid mengatakan, perahu rakitan ini disimulasikan karena dalam kondisi darurat ini dapat digunakan untuk meminimalisir korban, dengan melakukan evakuasi melalui perahu rakit dari alat rumah tangga.
“Ini pernah digunakan untuk mengevakuasi warga saat terjadi bencana banjir parah di Ciujung tahun 2012 lalu. Saat itu perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga tidak cukup mengangkut semua warga. Maka, anggota membuat perahu rakit untuk mengevakuasi warga. Saat darurat perahu semacam ini sangat bisa diandalkan,” kata Agus kepada wartawan.
Agus menjelaskan, bahwa pembuatan perahu rakit ini dibuat dari peralatan rumah tangga seperti bambu, tali, pelepah pisang, kayu kelapa, drum minyak, jerigen, bahkan galon air. Dengan teknik tali temali yang kuat, perahu rakit yang dihasilkan dapat menjadi kendaraan evakuasi warga bahkan barang-barang berharga.
“Anggota Brimob harus kreatif menggunakan apa yang ada di alam dan sekitarnya agar berhasil dalam tugas. Jadi, tidak ada alasan tidak ada alat untuk membantu korban sesama, karena masyarakat pun bisa membuatnya, sambil menunggu bantuan,” katanya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, hingga akhir bulan Mei mendatang, curah hujan diperkirakan masih tinggi. Sehingga pihaknya terus melatih angotanya guna penanganan bencana alam seperti banjir.
“Apalagi motto Brimob adalah ‘Tidak Ada Hari Tanpa Latihan’. Selain menguji ketangkasan para anggota dalam menghadapi bencana, latihan rutin semacam ini juga untuk menguji coba kekuatan perahu rakit yang dibuat sehingga dapat diketahui kekuatan maksimalnya berapa. Intinya ketika ada bencana kita jangan panik dulu,” tandasnya. (Fauzan Dardiri)