MERAK – Puluhan warung remang-remang (warem) berkedok kios dan warung makan di ruas Jalan Raya Merak, persisnya di kawasan depan Hotel Merpati di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, ditutup paksa oleh ratusan warga setempat, Rabu (3/6/2015) dini hari tadi.
Warga yang mendatangi lokasi mengaku kesal, pasalnya warem yang diketahui milik Sekretaris Kecamatan Pulomerak Muhammad Hatta itu kerap dijadikan ajang transaksi narkoba dan maksiat. “Warung-warung ini sudah sangat meresahkan warga, karena disini sering terjadi perkelahian dan transaksi narkoba. Kami khawatir aktivitas warem akan mengkontaminasi pemuda disini,” ungkap Muhammad Hawami, Ketua RW setempat.
Sebelum menutup, warga yang sempat melakukan penggeledahan mendapati adanya sisa-sisa botol miras dan kondom. “Di Cikuasa atas itu ada 13, dan dibawah sini ada 7 kios milik Sekmat. Kami meminta pemerintah untuk membongkar warung-warung ini. Kalau pemerintah tidak segera menutup dan membongkarnya, maka warga yang akan membongkar. Apalagi kami menduga ini adalah bangunan liar, tidak berizin,” tegasnya.
Belum puas dengan aksinya saat itu, warga bahkan memutus sambungan listrik di warem-warem tersebut.
Sementara itu, Sekmat Pulomerak Muhammad Hatta yang berada dilokasi berdalih tidak mengetahui adanya aktivitas itu selama ini. “Memang milik saya. Tapi saya belum pernah mengizinkan untuk cafe dan warung remang-remang. Enggak boleh sama saya. bahkan beberapa kali dibayar saja, saya tolak. Karena tujuan saya hanya untuk warung biasa. Tapi kondisinya malah begini, saya heran. Aneh saya,” katanya. (Devi Krisna)