SERANG – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Banten mengusung target menembus posisi delapan besar pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV Jawa Tengah, September 2017. Untuk mencapai target tersebut, 18 cabang olahraga (cabor) yang akan diterjunkan pada Popnas XIV nanti dituntut tampil maksimal dan mempersembahkan medali bagi kontingen.
Tidak hanya dituntut berprestasi, bahkan Dispora mulai mengeluarkan peringatan bagi cabor yang tidak pernah memberi kontribusi medali bagi kontingen di popnas. Cabor tinju dan panahan mendapat peringatan keras dari Dispora bila ingin tetap tampil pada multievent dua tahunan pelajar itu.
Kepala Bidang (Kabid) Prestasi Olahraga Pelajar Dispora Banten Djajuli Khasan mengatakan, peringatan keras diberikan kepada tinju dan panahan lantaran pada popnas lalu tidak mampu memberi kontribusi medali bagi kontingen.
“Kebijakan pimpinan seperti itu. Cabor yang tidak memberi kontribusi medali pada dua kali keikutsertaan di popnas tidak dikirim pada popnas yang akan datang. Nah, tinju dan panahan kan tidak memberi medali pada popnas lalu. Kalau di Popnas XIV Jawa Tengah 2017 kembali tidak memberi kontribusi medali, ya popnas 2019 di Papua tidak akan kami ikut sertakan,” kata Djajuli kepada Radar Banten di ruang kerjanya di kantor Dispora Banten, Lantai tiga Gedung OPD Terpadu, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (17/5).
Djajuli menambahkan, bila tinju dan panahan baru sebatas warning, cabor dayung sudah merasakan ketegasan Dispora Banten. “Seperti pada popnas tahun ini, cabor dayung tidak kami ikut sertakan ke Jawa Tengah lantaran sudah dua kali popnas tidak mampu membawa prestasi untuk kontingen. Kita datang ke popnas bukan untuk rekreasi, tapi untuk prestasi. Apalagi Popnas 2019 kan jauh di Papua, jadi kita harus lebih selektif lagi. Intinya, hanya cabor berprestasi yang akan berangkat ke Popnas XV Papua 2019,” tegasnya.
Kepala Dispora Banten Deden Apriandi menyatakan, langkah tegas diambil Dispora hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi di level nasional. “Saya kira warning itu adalah bumbu agar mereka terpacu untuk berprestasi. Kami akan lebih ketat lagi pada Popnas XV Papua 2019. Sebagai contoh, atlet peringkat satu dan dua pada masing-masing cabor pada popwil (kualifikasi popnas) 2016 kami berangkatkan ke Popnas 2017. Tapi, untuk Popnas Papua 2019 tidak seperti itu lagi. Kami hanya akan mengirim atlet peraih medali emas popwil saja ke Popnas Papua. Peraih medali perak tidak akan kami sertakan. Sedangkan untuk cabor yang tidak ikut popwil, kami akan seleksi secara ketat. Kita berharap pengprov mengerti karena kita ingin prestasi,” ucapnya singkat. (Andre AP/RBG)