Dukungan untuk Dahlan Iskan
Dukungan moral terhadap Dahlan Iskan terus mengalir dari berbagai penjuru Tanah Air. Kemarin, giliran warga Banten yang menunjukkan dukungannya kepada mantan Menteri BUMN itu.
Mereka adalah Dahlanis Banten (simpatisan Dahlan Iskan) yang melakukan aksi simpatik di jalur protokol Kota Serang. Para simpatisan itu tidak percaya bahwa Dahlan melakukan korupsi sebagaimana yang dituduhkan Kejati Jawa Timur atas kasus penjualan aset PT Panca Wira Usaha (PWU), BUMD milik Pemprov Jatim.
Pantauan Radar Banten, aksi simpatik Dahlanis Banten ini dengan membagikan makanan ringan kepada masyarakat di sekitar Alun-alun Kota Serang, sambil meminta doa untuk Dahlan. Mereka juga membagikan selebaran mengenai Dahlan.
Koordinator aksi Widia mengatakan, aksi moral ini dilakukan untuk mendukung dan mendoakan Dahlan dalam menghadapi kasusnya. “Pak Dahlan saat ini sedang dikriminalisasi oleh Kejaksaan Tinggi Jatim,” katanya.
Ia mengatakan, dugaan korupsi yang disematkan kepada Dahlan tidak sesuai dengan fakta. Ia menilai perkara itu hanya persoalan administrasi saja. “Tidak ada unsur memperkaya diri sendiri,” ujarnya.
Ia menuturkan, Dahlan yang dikenal sebagai figur yang bersih tidak mungkin melakukan korupsi. “Pak Dahlan itu kan basic-nya pengusaha, bukan birokrat, jadi segala sesuatu dilakukan dengan cepat, mungkin ada yang tidak sesuai dengan koridor administrasi,” katanya.
“Kami mengajak masyarakat mendukung dan mendoakan supaya Pak Dahlan bisa menyelesaikan masalah ini dan dikeluarkan dari tahanan,” tambahnya.
Dahlanis Banten juga mengharapkan agar Kejati Jatim memerhatikan instruksi Presiden Jokowi untuk tidak melakukan kriminalisasi kebijakan dan membedakan tindakan administrasi dengan yang berniat korupsi. Aksi simpatik serupa juga dilakukan di beberapa daerah seperti di Surabaya, Malang, Tasikmalaya, Mojokerto, dan sebagainya. Mereka melakukan aksi dengan tulus untuk mendoakan Dahlan.
Bikin Takut Pelaksana Proyek
Sementara itu, penahanan Dahlan memunculkan kekhawatiran banyak pihak. Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali takut tindakan Kejati Jatim terhadap Dahlan itu bisa memengaruhi percepatan pembangunan yang sedang digalakan pemerintah.
”Kasus Pak Dahlan itu kan sudah lama, kenapa baru sekarang diusut?” tanya Rhenald. Dia khawatir tindakan Kejati Jatim terhadap Dahlan bisa menimbulkan ketakutan pada banyak orang. Terutama mereka yang sedang terlibat proyek-proyek percepatan pembangunan infrastruktur.
Perkenalan dengan Dahlan yang cukup lama membuat Rhenald yakin koleganya itu tak punya niat jahat atau kesengajaan melakukan pelanggaran hukum. ”Waktu itu kan Pak Dahlan sudah menjadi CEO Jawa Pos. Apa yang dicari kalau tidak pengabdian? Buktinya, digaji saja (Dahlan) tidak mau,” imbuh Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu.
Rhenald juga tahu Dahlan hadir di PWU karena permintaan Gubernur Jatim (saat itu) Imam Utomo. Ketika itu Jatim sedang punya masalah dengan perusahaan-perusahaan daerahnya. Dahlan bersedia meluangkan waktu untuk membangun perusahaan daerah Jatim dengan beberapa syarat. Namun, ketika sekarang justru dipersoalkan, dikhawatirkan banyak orang yang takut melakukan terobosan. (Rozak-JPG/Radar Banten)