CILEGON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon meyakini, adanya aksi borong partai yang dilakukan oleh pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi dan Edi Ariadi, tidak akan mempengaruhi jumlah partisipasi pemilih.
Ketua KPU Kota Cilegon Fathullah Hasyim mengatakan, dirinya tidak khawatir realitas politik itu akan berdampak pada penurunan tingkat partisipasi pemilih yang belakangan akhirnya kurang bersemangat dalam memberikan hak suaranya, lantaran hanya terdapat satu pasangan calon dari jalur partai politik yang akan bertarung dalam bursa Pilkada Kota Cilegon, 9 Desember mendatang.
“Realitas politik ini yang pasti bukanlah kehendak KPU. Saya yakin fluktuasi pemilih akan tetap normal saja. Kalaupun terjadi perubahan, itupun tidak terlalu jauh. Saya yakin masyarakat Cilegon masih tetap antusias, apalagi ini Pilkada untuk memilih kepala daerah untuk kepentingan masyarakat Cilegon,” ujarnya kepada radarbanten.com dikantornya, Senin (27/7/2015).
Ia memaparkan, tren jumlah partisipasi pemilih di Kota Cilegon itu terus mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan pemilu Presiden 2014 lalu, tingkat partisipasi pemilih meningkat menjadi 85 persen, dari jumlah sebelumnya di pemilu legislatif yang hanya mencapai 69 persen. Jumlah itu melampaui jauh dari jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Cilegon 2010 silam yang hanya tercatat sekira 67 persen partisipasi pemilih.
“Tinggal kita nanti tetap melaksanakan kegiatan sosialisasi kesemua segmen masyarakat secara maksimal untuk meningkatkan partisipasi pemilih itu,” katanya.
Aksi borong partai yang telah dilakukan pasangan Iman – Edi itu menutup kesempatan bagi calon pasangan lain untuk maju dalam bursa Pilkada Cilegon dari jalur parpol. Iman – Edi dipastikan hanya akan berhadapan dengan pesaingnya, Sudarmana – Marfi Fahzan, yang maju dari jalur independen.
Diketahui, pasangan Iman – Edi mendapatkan dukungan 11 dari 12 partai peserta Pemilu 2014. Selain didukung oleh sembilan parpol pemilik 35 kursi di DPRD Cilegon, pasangan incumbent itu juga turut didukung oleh dua partai non parlemen Cilegon, yakni Partai Hanura dan Partai Bulan Bintang (PBB), kecuali Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
“Selama ini memang tidak ada komunikasi (PKPI) dengan kami. Kalau dengan yang lain, kita komunikasi. Dan saya pastikan, koalisi dengan semuanya itu tanpa mahar,” ujar Iman. (Devi Krisna)