SERANG – Jumlah jemaah haji asal Provinsi Banten yang wafat bertambah satu orang. Jumlah itu membuat angka kematian jamaah haji asal Provinsi Banten tersebut bertambah menjadi tujuh orang. Penyebab meninggalnya jemaah haji itu kebanyakan karena penyakit ovaskuler atau jantung dan pernafasan.
Jemaah yang meninggal itu atas nama Suroto Pontjoredjo Khasan kloter 32 asal Kota Tangerang, dia meninggal akibat respiratory. Sebelumnya, enam jamaah juga dinyatakan meninggal karena penyakit jantung dan pernafasan.
“Cuacanya di Makkah kan beda dengan di Indonesia, berhaji itu fisik yang paling utama, para jemaah haji yang wafat karena faktor lemah dan dehidrasi. Maklum, di sana tidak ada kelembaban, panas yang menyengat dan juga tanah di Arab tandus, mereka kecapean apalagi yang berusia 60 tahun ke atas,” ujar Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentaski pada Bidang Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah (BPIH) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Saiko, ditemui di kantornya di KP3B Curug Kota Serang, Rabu(28/9/2016).
Ia mengatakan, hampir rata penyakit jamaah asal Banten adalah pernafasan dan jantung. Menurut dia, jumlah jemaah wafat tahun ini tidak terlalu banyak yakni tujuh orang berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencapai 21 orang. “Kalau tahun kemarin memang agak berat, karena juga ada musibah Mina, jamaah wafat cepat bertambah,” tuturnya.
Ia juga bersyukur karena sebanyak 2351jemaah haji asal Banten sudah sampai di rumahnya maing-masing. Menurutnya, jumlah tersebut masih termasuk sedikit karena banten memberangkatkan lebih dari 6000 jemaah. “Nanti sore jemaah haji asal Pandeglang juga tiba,” ucapnya. (Ade F)