Serang – Kepala Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Mochamad Haryono, menegaskan perlunya upaya pengembangbiakan untuk menghindari kepunahan Badak Jawa. Haryono mengakui sampai saat ini pihaknya belum melakukan hal tersebut, namun dalam waktu dekat upaya tersebut akan dilakukan.
“Saat ini Badak Jawa hanya ada di TNUK dan kondisinya pun tidak ideal karena jumlah pejantannya lebih banyak dibandingkan jumlah betina. Pengembangbiakan membutuhkan teknologi yang tinggi serta tenaga ahli, hal itu perlu dipersiapkan,” ujar Haryono, Jumat (10/7/2015).
Pengembangbiakan menurut Haryono bisa mempercepat populasi badak bercula satu semakin bertambah. Namun untuk saat ini pihaknya tetap mengupayakan agar perkembangbiakan alami bisa meningkat.
Untuk menjaga kelestarian badak dan ancaman kepunahan yang disebabkan bencana alam maupun penyakit, Haryono mengaku saat ini pihaknya bersama Kementrian Lingkungan Hidup berencana akan menyebar populasi badak di luar wilayah TNUK.
“Wilayahnya yang sudah dikaji yaitu Gunung Karang, Halimun Salak-Lebak, hutan tutupan Baduy, Cikeusik, Soba, Suaka Marga Satwa Cikepuh-Sukabumi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dari tahun 2011 hingga 2014 populasi badak semakin menurun. Sebelumnya berjumlah 60 ekor, pada 2014 yang tercatat 57 ekor. (Bayu)