SERANG – Pembangunan Tol Serang-Panimbang yang akan dibangun oleh pemerintah pusat bakal menggerus lahan milik sekira 1.000 warga tiga kecamatan atau 14 desa di Kabupaten Serang. Tol ditarget mulai difungsikan pada 2018.
Pada pembangunan tol itu, Pemkab mengusulkan satu pintu tol di kawasan Cisait, Kecamatan Kragilan, sebagai akses cepat menuju kawasan industri dan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang.
Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan Kabupaten Serang Agus Erwana mengatakan, proses pembangunan Tol Serang-Panimbang sudah memasuki tahap pengukuran lahan. Setelah itu, tahap selanjutnya masuk pada pengumuman bersamaan dengan pembentukan tim appraisal.
Jika sudah klir, tahap berikutnya masuk pada proses pembayaran melalui rekening langsung pemilik lahan. “Lahan yang tergerus banyak. Untuk di Kabupaten Serang, satu kecamatan saja sampai 300 pemilik lahan. Jadi, tiga kecamatan di 14 desa bisa sampai 1.000 pemilik,” kata Agus kepada wartawan melalui sambungan telepon selular, Rabu (13/7).
Kata Agus, Pemkab juga mengusulkan pembangunan satu pintu tol di sekitar Jalan Pangampelan-Cisait, Kecamatan Kragilan, sebagai akses ke kawasan Puspemkab selain ke pusat industri Kabupaten Serang dan wilayah Kota Serang. “Pelaksanaan pembebasan lahan kita ikut karena termasuk tim, ketuanya dari provinsi,” tegas mantan staf ahli bupati tersebut.
Berdasarkan hasil rapat yang diikuti Agus, tol yang panjangnya direncanakan mencapai 84 kilometer mulai berfungsi pada 2018. Agus pun mengharapkan, ada partisipasi para pemilik tanah ketika ada pengukuran agar dapat memberikan informasi akurat. “Mudah-mudahan adanya pembangunan akses tol ini berdampak pada peningkatan ekonomi,” harapnya.
Senada disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Serang Jatnika. Katanya, Pemkab berencana mengajukan pembangunan pintu tol di Cisait sebagai akses ke Puspemkab. Sementara ini, berdasarkan informasi yang diterima Jatnika, baru dua gerbang tol yang direncanakan akan dibangun, yakni di Kecamatan Cikeusal dan Kecamatan Tunjungteja berbentuk jalan simpang susun. “Di Cisait hanya pintu masuk dari Tol Tangerang-Merak menuju Tol Serang-Panimbang, hanya pintu keluar saja. Kita akan usulkan ke kementerian tembusan ke Ditjen Bina Marga,” terangnya.
Ia berharap, dengan ada pembangunan Tol Serang-Panimbang, Kabupaten Serang, bisa mengembangkan kawasan strategis. “Seperti Cikeusal dan Tunjungteja kan masuk kawasan strategis. Cikeusal dengan produk pertaniannya dan Tunjungteja nanti ada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bojong Menteng,” pungkasnya. (Nizar)