PANDEGLANG – Bupati Irna Narulita melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Selasa (16/5).
Pertemuan yang digelar di aula Dindikbud itu membahas cara mengatasi banyaknya anak yang putus sekolah. “Saya minta data berapa anak di Kabupaten Pandeglang yang putus sekolah, baik itu di tingkat SD (sekolah dasar) maupun SMP (sekolah menengah pertama). Data itu sangat penting agar kita tahu dan bisa mengatasi persoalan banyaknya anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan di Kabupaten Pandeglang,” kata Irna, kemarin.
Irna meminta Dindikbud agar segera bekerja dan mendata semua anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang. Setelah itu, lanjutnya, semua anak putus sekolah yang terdata harus difasilitasi agar bisa mengenyam pendidikan sembilan tahun. “Segera lakukan pendataan dan kembalikan mereka ke sekolah. Ibu (Irna menyebut dirinya-red) tidak mau mendengar laporan masih ada anak putus sekolah di Pandeglang,” katanya.
Irna menargetkan, akhir Mei semua anak putus sekolah sudah didata oleh Dindikbud Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu, dia meminta semua pegawai di instansi tersebut agar bekerja maksimal. “Menurut saya, pendataan itu tidaklah sulit karena Dindikbud memiliki UPT (unit pelaksana teknis-red). Tugaskan kepala UPT agar melaksanakan kewajibannya bekerja, jangan hanya mau menerima hak setiap bulannya. Jadi, mulai sekarang segera laksanakan semua tanggung jawab itu agar persoalan anak putus sekolah ini bisa segera diatasi,” katanya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dindikbud Kabupaten Pandeglang Salman Sunardi berjanji, akan segera menyelesaikan tugas yang diberikan tersebut. “Sebetulnya kita selalu melakukan pendataan terhadap jumlah anak di Kabupaten Pandeglang, baik melalui sensus di setiap UPT pendidikan yang tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Pandeglang maupun dengan cara langsung terjun ke lapangan. Terkait usulan yang disampaikan oleh Ibu Bupati, Dindikbud akan segera melakukan pendataan mulai dari sekolah terdekat dulu,” katanya.
Salman menjelaskan, data sementara anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang yang diperoleh instansinya sebanyak 2.600 siswa SD dan 260 anak SMP. Dia berjanji untuk membantu biaya pendidikan bagi anak putus sekolah melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS). “Saya kira dana BOS yang diberikan pemerintah sebesar Rp800 ribu untuk satu anak untuk satu tahun cukup membantu untuk meringankan biaya pendidikan mereka. Kita juga akan terus berusaha agar anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang terus berkurang,” katanya.
Salman berjanji, pada 2018 tidak ada lagi anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu, dia meminta semua pihak untuk ikut membantu merealisasikan hal tersebut. (Adib F/Radar Banten)