CILEGON – Selama menjabat sebagai walikota Cilegon sejak 2010 hingga 20 Juli 2015, Tb Iman Ariyadi mencatatkan 92,8 persen capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Iman mengaku tidak tercapainya nilai sempurna dalam rapor kinerjanya itu lantaran adanya sejumlah kendala. Di antaranya yakni terkait dengan adanya regulasi dan peraturan pelelangan.
“Dulu kan waktu saya baru menjabat tahun 2010 lalu, lelang tender itu sempat konvensional, nah itu agak cepat memang. Namun ketika lelang tender itu menggunakan ULP (Unit Layanan Pengadaan -red), banyak anggaran itu tidak terserap,” ujarnya usai menghadiri rapat paripurna istimewa Sertijab Walikota Cilegon ke Penjabat Walikota Cilegon di gedung DPRD Cilegon, Rabu (22/7/2015).
Ia tidak menampik, belum maksimalnya target RPJMD itu umumnya terjadi pada SKPD pengguna anggaran APBD tinggi yang tidak mampu menyerap anggaran dengan baik lantaran sejumlah regulasi. “Seperti persoalan sertifikasi tanah untuk proyek sport center yang belum selesai, sehingga menghambat proses lelang infrastrukturnya. Tapi tahun 2015 belum selesai, mudah mudahan bisa dilanjutkan oleh Pjs,” katanya.
Lebih jauh dirinya berpesan kepada SKPD agar tidak mengedepankan nafsu belanja yang tinggi, tanpa dibarengi dengan persiapan dan kemampuan serapan anggaran yang baik.
Dikonfirmasi terkait dengan capaian dan penuntasan RPJMD itu, Pjs Walikota Cilegon Suyitno, mengaku dirinya belum dapat memastikannya, karena harus mempelajarinya terlebih dulu.
“Kaitan dengan capaian RPJMD itu, saya harus pelajari dulu RPJMD nya dan program kebijakannya seperti apa. Mulai dari mengenal dulu sumber daya manusianya, dan membangun komunikasi dengan seluruh SKPD. Insya Allah nggak lama. Tapi mudah mudahan untuk progres capaian APBD akan dapat signifikan,” katanya.
Atas dedikasinya selama menjabat sebagai walikota dan wakil walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi dan Edi Ariadi beserta istri mereka mendapatkan penghargaan berupa plakat dan cincin dengan logo Kota Cilegon. (Devi Krisna)