SERANG – Dinkes Kota Serang menggelar sosialisasi hasil bulan penimbangan balita di Kota Serang di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (12/10/2016). Plt Kadinkes Kota Serang Toyalis mengatakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan nasional adalah tersedianya SDM yang berkualitas yang dicirikan daya fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima dan menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Dan salah satu indikator tinggi rendahnya kualitas SDM adalah IPM yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. ke tiga faktor tersebut erat kaitanya dengan status gizi masyarakat. “Kurangnya gizi berdampak pada penurunan kualitas SDM. Berdasarkan bukti Epidimologis global nutrition report 2014 menyatakan Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara dari 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi yaitu stunting (pendek), wasting(kurang gizi) dan obesitas. Begitu juga di Kota Serang pada tahun 2016 angka bayi dan balita stunting (pendek) sebesar 7,3 persen atau 3779 balita, kurang gizi 3,27 persen atau 1691 balita dan obesiata 2,23 persen atau 1153 balita. Hal ini menunjukan kenaikan gizi sebesar dua persen atau 1053 balita bila dibandingkan dengan 2015,” ujarnya pada sambutan.
Toyalis mengungkapkan namun stunting dan obesitas mengalami penurunan dibandingkan 2015 yaitu stunting 7,6 persen dan obesitas 2,71 persen. Kurangnya gizi karena akses terhadap pangan rendah, pola asuh yang salah, kurangnya sanitasi yang memadai dan rendahnya pemberdaya masyarakat dan yang paling utama adalah kemiskinan. “Gizi buruk baik langsung maupun tak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatnya pertumbuhan dan pwrkembangan anak, serta menurunya produktifitas masyarakat Kota Serang.
“Upaya penanganan gizi buruk seyogyanya difokuskan pada warga miskin karena 90 persen terjadi pada keluarga miskin. Caranya meningkatkan upaya kesehatan ibu, meningkatkan perbaikan gizi mikro, meningkatkan program perbaikan gizi berbasis masyarakat, dengan realisasi posyandu dan sektor lain yang erat dengan gizi melaui sistem kewaapadaan pangan dan gizi dan program pengentasan kemiskinan,” ucapnya.
“Kita berharap dala pertemuan ini kita sepakat menyelesaikan secara bersama-sama. Jadi bukan tugas Dinkes saja tapi seluruh SKPD terkait dan masyarakat juga mendukung upaya penaganan gizi buruk di Kota Serang,” harapnya. (Ade F)