Tidak ada yang menduga jika pernikahan Sugrel (36) dan Suci (27), keduanya nama samaran, hanya bertahan dua tahun. Tampaknya perjodohan yang dilakukan kedua orangtua, tidak mampu menyatukan mereka.
Persoalan rumah tangga mereka terletak pada orientasi seks yang berbeda. Khususnya pada Sugrel, dia memiliki disorientasi seksual sehingga membuatnya kesulitan memiliki rasa kepada Suci. “Mas Sugrel lebih tertarik kepada laki-laki ketimbang perempuan. Akhirnya kami sulit untuk bisa saling berdekatan satu sama lain,” jelasnya.
Keperawanan Suci sebetulnya sudah diambil Sugrel, hubungan rumah tangga normal sempat terjalin antara kedua orang ini. Namun sayangnya itu hanya bertahan dalam hitungan bulan, selebihnya mereka hidup masing-masing tanpa status yang jelas. “Awalnya Mas Sugrel bisa memposisikan diri sebagai seorang suami, laki-laki, juga kepala keluarga. Namun itu tidak selamanya, hanya dalam kurun beberapa bulan, sifat aslinya muncul lagi,” tutur Suci.
Menurut karyawati di salah satu perusahaan swasta di Serang ini, awal rumah tangga Sugrel dan Suci terjadi pada awal 2008. Ini ketika orangtua Sugrel mendatangi orangtua Suci dengan niat ingin mempertemukan kedua belah pihak.
Mengingat sudah ada pembicaraan sebelumnya, maka pertemuan saat itu berjalan lancar. Bahkan keesokan harinya, Sugrel dibawa oleh orangtuanya untuk bertemu dengan Suci. “Pertama saya melihat Mas Sugrel, dia orangnya ganteng dan putih. Badannya juga tinggi, meskipun sudah sedikit beruban,” katanya.
Pertemuan saat itu berjalan sangat formal, orangtua Sugrel meminta Suci kepada kedua orangtuanya. Tidak lama kemudian, orangtua Suci menanyakan permintaan tersebut, Suci menjawab tidak ada masalah. “Karena saya lihat Mas Sugrel seperti orang baik, saya menerima,” ujar Suci.
Akad nikah digelar tidak lama kemudian. Pada malam pertama, baik Suci dan Sugrel bergulat layaknya pria dan wanita berhubungan suami istri untuk pertama kali. Selama beberapa bulan, Sugrel bisa memperlihatkan sisi kejantananya. Sayang pada akhir 2009, warna asli Sugrel kembali terlihat.
Ia menjadi lemah gemulai, nada bicaranya pun mendayu-dayu. Suci yang tahu kondisi psikologis Sugrel sebenarnya, langsung bertanya tentang perubahan Sugrel. Jawabannya, ternyata orang yang paling Sugrel cintai kembali lagi ke Kota Serang. Itu adalah sang mantan pacar Sugrel yang berjenis kelamin laki-laki, sebut saja Denai (38).
Sugrel memang pernah mengakui tentang disorientasi seksual yang ia alami. Sugrel sebelumnya pernah tinggal satu atap selama beberapa tahun dengan Denai. Namun karena sebuah pertengkaran, Denai meninggalkan Serang dan Sugrel hidup sendiri. Ketika itulah Sugrel bertekad untuk mengubah orientasi seksualnya. “Tapi ketika sang mantan kembali, tekad dia untuk menjadi lelaki terganggu lagi. Padahal mereka tidak jadian, tapi Mas Sugrel sepertinya terlalu terbayang-bayang mantannya itu,” katanya.
Atas kondisi tersebut, Sugrel malu kepada orangtua Suci. Ia memilih pergi dari rumah, sehingga Suci dan Sugrel tidak lagi tinggal satu atap. Untuk meresmikan perpisahan mereka, Suci mendaftarkan gugatan cerai untuk Sugrel pada 2010 lalu. “Ini kan pilihan, Mas Sugrel memilih pergi. Karena itu saya pun harus tegas, saya ajukan gugatan cerai untuk Mas Sugrel,” tuturnya. (Sigit/Radar Banten)