TIM Liong Banten mengukir prestasi ciamik. Mereka meraih juara tingkat dunia dalam even The 6 Th World Dragon Lion Dance Championship di Cina.
Raut wajah bahagia terpancar dari sejumlah anggota tim Daya Bersama Tangerang. Mereka yang tergabung dalam Tim Liong Banten pimpinan Tju Gito mampu membawa harum Kota Tangerang di tingkat dunia. Tak tangung-tangung, dua gelar mampu direngkuh sekaligus; juara dua (kategori dewasa) dan juara empat (kategori anak-anak). Dua gelar bergengsi itu sekaligus diraih atlet Liong yang berada di bawah binaan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Provinsi Banten.
Dalam even yang digelar 21 September sampai 25 September 2017 di Cina itu, Indonesia hanya kalah dari Cina, Taiwan dan Malaysia. Sementara, pesertanya dari Inggris, Brasil, Amerika Serikat, Argentina, Kanada, Belanda, Italia, Korea dan Jepang.
Lalu, kegiatan di Yang Zho Cina, mulai 26 September sampai 28 September dan Tim Liong Indonesia berhasil meraih juara kedua atau penghargaan perak.
Sekretaris FOBI Banten Rudi Gunawijaya mengatakan, prestasi tersebut sangatlah membanggakan. Apalagi, FOBI Banten yang ditunjuk pusat mewakili Indonesia. Selain itu langsung berhasil meraih prestasi gemilang di kancah dunia.
”Hasil kejuaran ini, untuk Indonesia. Terutama kado buat Banten karena barusan berulang tahun ke-17,” kata pimpinan rombongan tim Liong Banten, Selasa (10/10).
”Awalnya sempat grogi. Namun, ternyata tim mampu tampil gemilang dan memperoleh hasil bagus, dapat juara,” imbuhnya.
Kata dia, kendati Banten merupakan provinsi baru, namun prestasi olahraga Barongsai dan Liong patut dibanggakan. Olahraga ini sudah mengikuti berbagai kejuaraan di mana-mana terutama tingkat nasional.
Secara tidak langsung membawa harum Banten. Bahkan lewat raihan kejuaraan dunia sekaligus mengharumkan nama Banten di kancah internasional.
Rudi mengharapkan, karena olahraga Liong dan Barongsai terus berkembang di Banten maka pemerintah perlu memperhatikan. Olahraga ini, bukan milik kalangan tertentu tetapi sudah milik kalangan umum.
”Kami ingin, pemerintah lebih peduli. Terkait olahraga ini, yang bukan lagi milik golongan atau etnis. Namun sudah milik masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Terpisah, Ketua FOBI Banten Hasan Wijaya mengapresiasi para atlet Liong yang meraih hasil positif. Meski dalam kondisi terbatas, namun tetap menunjukkan kualitas dan profesional.
”Ini secara tidak langsung memotivasi yang lain untuk maju. Yang lebih membanggakan lagi membawa nama harum Banten dan juga Indonesia di kancah dunia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini ada 22 perkumpulan Liong dan Barongsai di Banten. Dan, yang paling banyak di Tangerang. Menurutnya, ke depan tidak ada salahnya olahraga ini masuk ekstrakurikuler di setiap sekolah. Lewat lembaga pendidikan tersebut setidaknya anak-anak bisa memiliki karakter dan hidup sehat. (Wahyu Syaifullah/RBG)