SERANG – Masih 1.200 lebih sekolah dan ruang kelas rusak di Kabupaten Serang. Hal ini membuat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Patiro Banten membentuk Forum Komunitas Sekolah Aman (FOKSA) sebagai tempat berkumpulnya kelompok yang peduli terhadap kondisi sekolah di sekitar tempat tinggalnya.
Direktur Eksekutif Patiro Banten Ari Setiawan mengatakan langkah terkecil peduli terhadap pendidikan, adalah dengan melakukan pengaduan sekolah rusak yang terintegrasi pada sistem LAPOR!.
“Sama-sama melaporkan ke kandang pengaduan yang ada, lewat sistem LAPOR yang selama ini mungkin belum ada sekolah yang terlihat, belum terpantau. Kita sama-sama mengawal prosesnya,” katanya di salah satu rumah makan, Palima, Kota Serang, Rabu (6/12).
Dijelaskan Ari, ada 1.406 ruang kelas yang rusak, baru 200 ruang kelas yang tertangani. Artinya, di Kabupaten Serang masih terdapat seribu lebih yang belum diperbaiki. Selain itu, 1 dari 5 ruang kelas sekolah dasar di Kabupaten Serang dalam kondisi rusak berat. Sehingga, menyebabkan 3 dari 10 siswa terancam keselamatan dan kesehatannya.
“Kondisi sekolah rusak ini perlu didorong. Supaya tahu persis lokasi dan sekolahnya dimana. Agar bantuan yang dianggarkan oleh Pemkab Serang tepat sasaran,” tuturnya.
Pada kelompoknya, terdapat sepuluh sekolah yang berada di bawah dampingan Patiro dan FOKSA. Diantaranya, SD Sampang, SD Priuk, SD Sukabares, SD Sadah, SD Cimiung dua, SD Bugel, SD Panyabrangan, SD Kalibugu. Pihaknya fokus terhadap sekolah di Kabupaten Serang.
Ia bersama timnya berharap agar pemerintah serius melihat persoalan ruang kelas rusak dan memperbaiki tata kelola penyelesaian permasalahan ruang kelas yang rusak. Sehingga tidak ada lagi sekolah yang kondisinya memprihatinkan, karena terlambat mendapat bantuan. (Anton Sitompul/antonsutomoul1504@gmail.com).