SERANG – Empat balita di Kota Serang meninggal karena gizi buruk. Tiga meninggal pada 2013 dan satu orang meninggal pada 2014. Sementara 65 lainnya dalam pengawasan intensif Dinkes Kota Serang. Dari tahun ke tahun jumlah penderita gizi buruk naik turun namun tidak pernah bisa ditekan higga tuntas.
“Selama ini penanganannya parsial. Tiap ditangani, muncul lagi,” ungkap Sekretaris Dinkes Kota Serang Toyalis kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/1/2014).
Empat balita yang meninggal dunia antara lain berasal
dari Singandaru, Kasemen, Banjar Agung, dan Taktakan.
Terkait upaya serius penanganan gizi buruk yang semakin mendesak, Dinkes Kota Serang baru akan memikirkan pola orang tua asuh bagi balita gizi buruk.
“Program yang dilakukan selama ini tiga bulan atau 90 hari pemberian makanan tambahan,” jelas Toyalis.
Selanjutnya, jika dalam waktu 90 hari penanganan itu balita masih belum ada perbaikan gizi, Dinkes Kota Serang akan menanganinya tahun depan. (Wahyudin)