CILEGON – Dominasi pengusaha jasa angkutan khusus pelabuhan luar
yang beroperasi di Provinsi Banten menjadi catatan tersendiri oleh DPC Angkutan
Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda Provinsi Banten. Pasalnya kondisi itu
terjadi karena lemahnya posisi tawar dan permodalan yang dimiliki kalangan
pengusaha angkutan lokal untuk bersaing dalam kegiatan angkutan di pelabuhan.
Demikian diungkapkan oleh Ketua DPC Angsuspel Banten Syaiful Bahri dalam
konferensi persnya di salah satu rumah makan di Kota Cilegon, Rabu (12/2/2014).
“Keberadaan organisasi ini diharapkan dapat memenuhi
harapan pengusaha angkutan lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha dari
luar,” ujar Syaiful Bahri.
Untuk itu, kata dia, dalam program kerja Angsuspel Banten,
pihaknya akan menjalankan fungsi pembinaan kepada anggota dan pengurus.
“Kita akan menginventarisir mana pengusaha lokal dan mana pengusaha dari
luar daerah untuk dijadikan bahan rekomendasi kepada pihak yang
berkepentingan,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Organda Provinsi Banten Emus
Mustagfirin menambahkan bahwa dibentuknya Angsuspel dipandang perlu untuk
menghindari persaingan usaha yang tidak sehat dan berimbas pada
ketidakharmonisan sesama pengusaha angkutan. “Saya sangat mendukung,
terlebih organisasi ini juga memiliki visi yang baik yaitu berkomitmen untuk
menciptakan iklim usaha angkutan khusus pelabuhan dan industri yang kondusif,”
katanya.
Bersamaan, dalam acara itu dilakukan pelantikan pengurus DPC
Angsuspel Organda Provinsi Banten 2014 – 2015. (DEVI KRISNA)