Bagi para orang tua yang sering menggunakan tisu basah untuk
memudahkan membersihkan bagian tubuh bayinya tampaknya harus lebih berhati-hati
sekarang. Beberapa peneliti di Amerika menemukan tisu basah dapat mengakibatkan
ruam merah yang menyakitkan pada anak.
Penyebabnya adalah bahan pengawet bernama
methylisothiazolinone (MI) yang terkandung dalam tisu basah yang biasa
digunakan anak-anak serta sejumlah produk kecantikan lainnya.
Namun hingga kini belum ada laporan kasus alergi pada anak
akibat penggunaan tisu basah ini di Amerika. Menurut peneliti hal ini terjadi
karena reaksi alergi terhadap tisu basah dan produk sejenis sering salah
didiagnosis dengan penyakit lainnya, misalkan eczema.
“Saya kira ini sebenarnya sering terjadi tapi tidak banyak
yang menyadari,” kata associate professor dermatologi dan pediatrik dari
University of Connecticut School of Medicine, Dr. Mary Wu Chang, seperti
dilansir laman Daily Mail, Selasa (4/3/2014).
Peneliti berani menyimpulkan hal itu setelah menemukan enam
anak dengan reaksi alergi berupa ruam parah akibat penggunaan tisu basah. Yang
pertama adalah seorang anak perempuan dengan ruam di wajah dan pantatnya. Bocah
berusia 8 tahun itu sudah diobati dengan antibiotik dan steroid, tapi ketika
pengobatan dihentikan, ruamnya muncul lagi.
Peneliti menduga si anak menderita reaksi alergi sehingga
mereka bertanya kepada sang ibu apa yang ia gunakan untuk membersihkan tubuh
putrinya. Sang ibu mengaku menggunakan tisu basah untuk membersihkan mulut dan
pantat putrinya.
Mereka pun mengetes risiko alergi pada anak ini dan benar
saja karena hasilnya positif. Yang tidak kalah mengejutkan, ketika sang ibu
berhenti memakai tisu basah, ruam pada anaknya hilang seketika.
Menanggapi studi ini, Dr. Robin Gehris dari Pittsburgh Medical
Centre mengatakan bahwa jumlah anak yang mengalami reaksi alergi semacam ini
belakangan terus bertambah. Ia percaya hal ini terjadi ini karena kandungan MI
dalam tisu basah juga makin meningkat. Apalagi MI diketahui tidak hanya
terkandung dalam tisu basah bayi saja.
Dr. Gehris menyarankan agar para orang tua mulai mengurangi
penggunaan tisu basah, kecuali saat bepergian. Bila di rumah disarankan agar
hanya memakai handuk basah saja.( JPNN)