CILEGON – Wartawan yang biasa melakukan liputan di Polres
Cilegon sepakat memboikot segala pemberitaan yang ada di lingkungan Polres
Cilegon. Hal ini dilakukan karena pihak Polres dinilai kurang terbuka dalam
memberikan informasi, terutama Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Hans.
Sobar, wartawan Banten Pos mengaku kecewa dengan Kasat
Reskrim ketika melakukan konfirmasi terkait pemeriksaan staf Kejari Cilegon
oleh Polres Cilegon. “Kemarin saya mau konfirmasi terkait pemeriksaan staf
Jaksa, ketika di datangi ke rungannya tidak ada. Kita telpon tidak diangkat dan
diSMS, jawabanya tidak sesuai dengan yang ditanyakan, terkesan di tutupi,”
ujar Sobar, Jumat (14/3/2014).
Kata Sobar, Kasat Reskrim sulit dihubungi untuk dikonfirmasi.
Ronal, wartawan Bantenpos juga kecewa dengan Kasat Reskrim. Ia
menceritakan, beberapa hari lalu dirinya akan mengkonfirmasi terkait pembobolan
HP yang terjadi di salah satu pusat perbelanjaan tetapi tidak mendapatkan
jawaban.”Saya datang mau konfirmasi, Kasat malah menjawabnya lain. Ia (malah
berkata kalau ke tempatnya jangan menanyakan kasus, akan tetapi mengasih
informasi, kalau tidak ada informasi jangan datang ke dia,” katanya.
Sigit, wartawan Radar Banten, juga kecewa dengan Kasat
Reskrim karena kurang memberikan informasi. “Kemarin saya menanyakan kasus
pembobolan 14 rumah di Cibeber. Saya ketemu Kasat di RSUD. Saya tanya kepada
kasat, informasi pembobolan rumah ditangani Polres apa Polsek Cibeber, kasat
malah balik tanya, pembobolan di mana saya tidak tahu.Dengan kondisi demikian,
kami yang biasa liputan di Polres kompak untuk boikot,” jelasnya.
(Sefrinal)