PONDOK AREN – Sebut saja namanya Bunga (4). Balita ini
diduga telah mengalami kekerasan seksual Sug, seorang kakek 70 tahun. Siswa
taman kanak-kanak itu trauma. Alat vitalnya memar.
Kasus ini diketahui orangtua korban setelah melihat Bunga
usai bermain di warung milik pelaku, terletak di depan rumah korban. Balita
pasangan IM dan Kof itu menangis sambil memegangi kedua pangkal pahanya.
Kof kemudian menanyakan penyebab anak pertamanya itu
menangis. Dengan polos, balita itu menceritakan bahwa jari tangan Sug yang
akrab dipanggil Mbah Kakung itu dimasukkan ke dalam alat vital korban.
“Katanya, kemaluannya sakit, dimasukin jari Mbah Kakung,” tegas Fat,
bibi korban kepada Radar Banten, Selasa (22/4).
Bunga yang tinggal di Kecamatan Pondok Aren itu langsung dibawa
orangtuanya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan dokter, kemaluan Bunga membengkak
dan memar. “Setelah diperiksa, kami langsung lapor ke Polsek Pondok
Aren,” ujarnya.
Sementara, menurut IM, berdasarkan pengakuan Bunga, Mbah
Kakung itu merayu korban agar mau membuka celana dalamnya, dengan iming-iming
dibelikan es krim dan permen. Setelah dituruti, jari tangan pelaku dimasukkan
ke dalam kelamin korban. “Saya tidak menyangka kalau tetangga sendiri
pelakunya,” tukasnya.
Polisi telah menangkap Mbah Kakung di rumahnya. Namun, kasus
ini ditangani oleh Polresta Tangerang. “Kami laporkan karena takut kalau
Mbah Kakung kabur ke Yogya. Istri keduanya kan orang Yogya,” terang IM.
Kapolresta Tangerang Kombes Irfing Jaya menyatakan bahwa Sug
diamankan di Mapolsek Pondok Aren. “Untuk menghindari amuk massa,”
tandasnya. (RB)