SERANG – Asisten Daerah Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Banten Widodo Hadi menjanjikan penuntasan proyek jalur mudik alternatif di Banten yang kini kondisinya rusak parah.
“Tentu saja kita menggunakan Unit Pemeliharaan Rutin (UPR) kita untuk mengatasi jalanan yang masih berlubang. Ini memang kita harus ada batas-batas. Kita pilah mana paket-paket pekerjaan yang mau jalan, kalau kita masuk pemeliharaan itu nanti dibongkar lagi. Kalau dibongkar lagi kan nanti ada kerugian negara,” ungkap Widodo kepada wartawan usai silaturahmi Pemprov Banten dengan wartawan di salah satu rumah makan di Kota Serang, Jumat (27/6/2014).
Widodo menjanjikan akan menuntaskan pemulihan jalur alternatif mudik agar tidak terjadi kecelakaan ketika momentum mudik. “Tapi dalam rangka mudik ini supaya masyarakat tidak melintasi jalan yang berlubang itu,” ungkapnya.
Menanggapi instruksi Kementrian Pekerjaan Umum yang menginstruksikan agar tidak ada lagi pengerjaan jalan pada H-7, Widodo Hadi akan segera mengumpulkan lagi petugas DBMTR. “Kalau saya tanya DBMTR masih optimis, masih ada waktu tiga minggu lagi, terutama yang ekstrim-ekstrim itu kita atasi dulu,” paparnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak 13 paket lelang pekerjaan jalan senilai Rp85,978 miliar di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten ditunda. Penundaan lelang proyek itu dilakukan dikarenakan perusahaan yang melakukan penawaran proyek tidak bisa memenuhi persyaratan administrasi. (Wahyudin)