Mendapat hadiah berupa kesempatan untuk berangkat ibadah Umroh pada usia muda, sangatlah menjadi hal yang di luar dugaan. Adalah Efi Afifi, pada usianya yang ke-27 tahun, ditetapkan sebagai penerima hadiah paket umroh pada acara Pelatihan Manajemen Kemasjidan yang diselenggarakan oleh Biro Kesra Pemprov Banten dan Dewan Masjid Indonesia, beberapa waktu lalu.
Ya memang, Efi merupakan warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, namun sebagian besar waktunya dihabiskan di Kota Serang sebagai Sekretaris Dewan Masjid Indonesia di Masjid Mftahussa’adah Cipocok Jaya.Selain itu, Efi juha aktif sebagai pengurus pada Ikaran Pemuda Remaja Masjid Agung At-Tsauroh, Kota Serang.
Kepada radarbanten.com, Efi Afifi mengungkapkan rasa bahagianya karena insya Allah akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 2015 mendatang. Berikut petikan wawancaranya dengan Fauzan Dardiri dari radarbanten.com, Sabtu (22/11).
– Bagaimana Anda bisa terpilih panita, sehingga pada 2015 mendatang akan diberangkatkan Umroh oleh Pemprov Banten?
— Awalnya saya tidak menyangka bakal mendapatkan tiket Umroh. Karena saya mengikuti pelatihan manajemen kemasjidan yang diadakan oleh Biro Kesra Pemprov bekerjasama dengan Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Banten diikuti oleh utusan dari DMI Kota dan Kabupaten serta perwakilan mesjid-mesjid, dan pada kesempatan tersebut saya mewakili mesjid Miftahussa’adah Cipocok Jaya. Pada saat itu ternyata diadakan undian Umroh dan akhirnya saya yang mendapatkannya. Sesuai pengumuman nanti Tahun 2015 pemberangkatannya.
– Menurut Anda apa menariknya menjadi aktivis masjid?
— Bagi saya, menjadi aktivis itu bukan hanya label saja, namun pada dasarnya setiap masjid harus memiliki pengurus. sehingga manajemen masjid, khususnya di Provisi Banten bisa hidup dan dikelola dengan baik. Mau tidak mau, selain masjid sebagai Rumah Allah, namun masjid lebih diidentikan dengan Islam. Sehingga penting kiranya bagi saya sebagai kaum muda ikut serta dalam mengurus masjid.
– Anda kan relatif masih muda, kenapa mau menjadi aktivis masjid?
— Nah, perlu diketahui, selama hampir 3 tahun saya aktif menjadi pengurus masjid, bahwa mengurus masjid bukan persoalan muda dan tua, namun pada persoalan mau tidak kita berbagi waktu dengan urusan masyarakat. Kalau misalnya urusan masjid selalu diidentikan dengan yang tua, harusnya kita sedih sebagai generasi muda, karena saya dan teman-teman lainnya saat ini sedang belajar dan menempa diri untuk terus mengaktifkan masjid sebagai tempat urusan-urusan keagamaan. seperti kegiatan yang mendorong anak muda lebih belajar tentang persoalan keagamaan. Malah saya berharap generasi muda harus mampu menjaga dan memfungsi masjid sebagai pusat dakwah.
– Apa makna Umroh menurut Anda?
— Umroh bagi saya adalah momentum untuk menjalankan salah satu kewajiban saya sebagai muslim, yakni menunaikan ibadah Haji, tentu ini hal yang luar biasa, dan tak terduga dalam hidup saya. Semoga Orang tua, keluarga, teman-teman bisa mendoakan saya.***