SERANG – Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi pekerjaan rumah Pemprov Banten yang belum tuntas diselesaikan. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencoba menekannya melalui program beasiswa bagi 40 siswi calon lulusan SMA sederajat untuk menjadi bidan.
Baca: AKI Banten Terbanyak Kelima Nasional, Dinkes Ngau Tak Bisa Kerja Sendiri.
Kepala Dinkes Banten Sigit Wardoyo, menjelaskan program ini sudah dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Peserta akan kita sekolahkan di Akbid (Akademi Kebidanan)Rangkasbitung, karena cuma itu yang negeri. Yang disekolahkan 40 bidan dari empat kabupaten,” ujar Sigit melalui sambungan telepon, Selasa (3/2/2015).
Sigit menjelaskan, terkait hanya empat kabupaten yang dilibatkan, hal itu karena setelah dilakukan pemetaan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), empat kabupaten tersebut yang menyumbang AKI/AKB terbanyak di Provinsi Banten. Empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
“IBI (Ikatan Bidan Indonesia) juga harus berperan serta meningkatkan kemampuan bidan. Karena dengan menjamurnya Akbid, kualitasnya malah menurun. Karena dengan menjamurnya Akbid, lahan praktik berkurang. Kebanyakan lulusan Akbid hanya melihat orang melahirkan saja,” terangnya.
Sigit pun berharap agar masyarakat Banten mempercayakan keselamatan kelahiran dan kesehatan bayinya kepada bidan atau dokter. (Wahyudin)