SERANG – Kepala perwakilan BI provinsi Banten Budi Hartato Setyawan mengungkapkan, inflasi di Provinsi Banten pada triwulan IV tahun 2014 tercatat sebesar 10,20% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pada triwulan III tahun 2014 yang hanya sebesar 6,12% (yoy).
“Komponen yang memberikan andil terbesar adalah komponen administred price dengan inflasi 18,78% (yoy),” ungkap Budi dalam konferensi pers di kantor BI Provinsi Banten, Senin (9/3/2015).
Budi melanjutkan, beragam kebijakan harga pemerintah pada tahun 2014 terkait penetapan harga beberapa komoditas administred price, seperti kenaikan tarif tenaga listrik bertahap untuk golongan industri dan rumah tangga. Kemudian diikuti oleh kenaikan harga LPG 12 kg, dan harga bahan bakar minyak pada akhir 2014 yang ikut andil terjadinya inflasi.
“Selain itu, komponen volatile foods pun mengalami inflansi sebesar 12,74% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi yang terjadi pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 11,60% (yoy),” kata Budi.
Adapun komoditas dari komponen volatile foods yang memberikan andil terhadap inflasi tersebut adalah cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras. “Kenaikan harga pada aneka cabai dan beras disebabkan oleh bergesernya musim panen,” tambah Budi. (Bayu)