SERANG – Puluhan ribu warga mengikuti pawai taaruf MTQ XII tingkat Provinsi Banten tahun 2015, Selasa (17/3/2015). Plt Gubernur Banten Rano Karno yang menyaksikan di atas panggung kehormatan bersama sejumlah pejabat dan kepala daerah, terlihat antusias. Bahkan ia mengaku sudah tiga kali menyaksikan pawai taaruf MTQ, namu kali ini yang paling lama. Dari pukul 14.00 – 18.30 WIB.
“Selama tiga kali pawai taaruf, ini yang paling lama, seperti pameran pembangunan. Saat ini kita kasih toleransi, namun ke depan harus diatur betul (waktunya-red). Ini juga terjadi karena antusias warga,” ungkap Rano Karno kepada wartawan seusai menyaksikan pawai taaruf di panggung kehormatan MTQ XII tingkat Provinsi Banten.
Menurut Rano, pawai taaruf lama ini karena para kafilah atau peserta pawai ingin menunjukkan bahwa Banten memiliki potensi dengan berbagai program yang menggunakan pendekatan religius. “Banyak program pemerintah daerah, baik itu kabupaten atau kota melaksanakan program yang religius, seperti magrib mengaji. Ini lebih kepada pendekatan religi,” ungkap Rano.
Rano membantah bila pelaksanaan pawai taaruf selesai menjelang acara puncak pembukaan MTQ sebagai acara seremonial semata. Kata dia, acara seperti ini memang sudah memiliki standar pelaksanaannya. “Intinya silaturrahmi, lebih khusus kepada kita yang lebih pada pengembangan tilawatil Quran,” ungkap Rano.
Sementara bagi Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya, pawai taaruf mengerahkan ribuan pegawai dan masyarakat karena ingin mempromosikan pembangunan yang sudah ada di kabupaten yang menyandang status daerah tertinggal ini. “Pawai taaruf ini menjadi pawai pembangunan yang ada di Kabupaten Lebak. Ke depannya menjadi daerah agro industri,” ungkap Iti.
Iti mengatakan, pada pawai ini berusaha menampilkan yang terbaik dan menunjukan bahwa Kabupaten Lebak memiliki potensi. “Tentu kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara pawai taaruf ini,” imbuh Iti.(Fauzan Dardiri)