CILEGON – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Mukhtar
Gozali, menanggapi terkait adanya sekolah negeri, seperti SMPN 1 Cilegon yang
tidak dapat menampung semua pendaftar di sekolah negeri. Hal ini demi
menghindari kekosongan di sekolah-sekolah swasta.
“Sebelum pendaftaran sekolah dimulai, kami sudah
berkoordinasi dengan para Kepala sekolah, dan mereka mengajukan maksimal satu
kelas diisi oleh 40 siswa dan tidak boleh lebih. Jadi akhirnya sekolah
membatasi jumlah siswa yang diterima sesuai dengan jumlah ruang kelas yang
mereka miliki,” kata Mukhtar, di ruang kerjanya, Selasa (7/7/2015).
Menurutnya, kalau semua sekolah harus masuk negeri, yang menjadi
kekhawatirannya sekolah-sekolah swasta mengalami kekosongan. “Jangan
sampai sekolah swasta kosong karena siswa masuk ke negeri semua. Adapun adanya
siswa yang tidak lulus masuk sekolah negeri, berarti proses seleksinya sudah
baik, dan itu menjadi kewenangan sekolah,” paparnya.
Pihaknya meminta, agar yang masuk sekolah swasta tidak putus asa
dan tetap semangat belajar. “Orang tua memang punya pilihan untuk
memasukan anaknya ke sekolah negeri, tetapi pemerintah tidak lagi
membeda-bedakan antara swasta dan megeri,” ungkap Mukhtar.
Mukhtar menambahkan, dari jumlah kelulusan sekolah yang ada di
Cilegon, semua akan tertampung, mengingat jumlah sekolah yang ada di Cilegon
baik SMP sederajat maupun SMA sederajat mencukupi.” Siswa SD yang lulus
tahun ini sekitar 7500 siswa dan SMP sederajat sekitar 4500 siswa, insya Allah
tertampung,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan,
salah satu sekolah negeri di Cilegon tidak dapat menampung semua pendaftar,
lantaran keterbatasan ruang kelas yang dimiliki. (Rahmatullah)