SERANG – Menyikapi tragedi serangan terhadap umat muslim di Tolikara Papua pada Idul Fitri beberapa hari yang lalu, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Provinsi Banten mengadakan pertemuan dengan Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Sekretariat FSPP di Cikulur, Kota Serang, Senin (20/7).
“Pertemuan ini bertujuan untuk mengetahui keterangan dari penegak hukum terkait tragedi yang menimpa sudara kita di Papua sana,” ujar Ketua Presidium FSPP Mohamad Shodiqin saat ditemui setelah pertemuan malam ini.
Dikatakan Shodiqin, selain untuk mendengarkan keterangan dari penegak hukum, pertemuan ini pun dilakukan untuk mendengarkan pendapat dari para pimpinan pondok pesantren, ulama, serta tokoh masyarakat. “Karena itu, hadir dalam kesempatan ini Ketua PW Ansor Ahmad Imron, perwakilan Komisi I DPRD Banten Ade Yuliasih, tokoh masyarakat Embay Mulya Syarif, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, dan pimpinan pondok pesantren,” ujarnya.
Dari pertemuan tersebut disepakati beberapa hal, seperti agar masyarakat Banten tidak terprovokasi oleh tragedi yang mengatasnamakan agama tersebut dan menjaga agar hal tersebut tidak terjadi di provinsi atau adanya aksi balasan.
“Selain itu kami pun menyampaikan sejumlah permintaan kepada pusat, misalnya agar mengusut tuntas kasus tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar meminta kepada masyarakat Banten untuk tetap kondusif dan tidak terpancing. Menurut Boy pada masa seperti ini peran para ulama sangat diperlukan untuk ikut serta menenangkan masyarakat. (Bayu)