CILEGON – Dandim 0623 Cilegon Letkol Inf Aji Mimbarno mengajak masyarakat Kota Cilegon agar tidak mudah terprovokasi atas adanya peristiwa kerusuhan yang terjadi di Tolikara Papua. Pasalnya, ia menilai kerusuhan itu kental dengan muatan kepentingan dari sekelompok tertentu yang ingin membuat kekacauan di tanah air pada saat umat Islam merayakan hari rayanya.
Ajakan itu diutarakannya menyusul adanya temuan ajakan berjihad yang ia peroleh beredar di dunia maya. “Saya temukan di medsos (media sosial -red) banyak sekali ajakan dari sekelompok orang untuk berjihad fisik guna membalas dendam. Dan ini jelas sangat membahayakan, terutama bagi masyarakat yang gampang terpengaruh,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam giat silaturahmi antara dirinya dengan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat di aula Makodim 0623 Cilegon, Kamis (23/7/2015).
Lebih jauh ia memaparkan, ajakan untuk berjihad itu adalah hal yang tidak masuk akal. Sebab, untuk mencapai lokasi kerusuhan, tidak semudah yang dibayangkan. “Jihad fisik itu tidak rasional. Bisa dibayangkan, tiket pesawatnya saja untuk ke lokasi itu sebesar Rp 7 juta perorang, itu pun baru sampai Irian Jaya. Dan kita harus naik pesawat kecil lain yang bermuatan tiga atau empat orang untuk sampai ke lokasi. Kecuali yang mau jihad ini tidak mau pulang lagi. Nah, kalau ada ratusan orang yang mau berjihad, kapan mau selesai?,” katanya.
Ia meminta masyarakat agar mewaspadai adanya ajakan ajakan yang menyesatkan tersebut. “Saat ini, sudah dilakukan langkah gerak cepat dari pemerintah dan penegak hukum. Termasuk rehabilitasi terhadap banguan dan korban. Saya berharap, masyarakat kita tidak gampang terpengaruh terhadap ajakan ajakan itu,” tandasnya. (Devi Krisna)