MERAK – Hampir sebanyak 300 pengemudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Merak (TTM) dites urin. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pengemudi tidak ada yang memakai narkoba atau alkohol.
Koordinator Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon Ade Solahudin mengatakan, diperiksanya sejumlah sopir bus, untuk memastikan kenyamanan pemudik, karena kalau sopirnya tidak sehat atau dalam keadaan mabuk dalam mengemudikan mobil, maka sangat membahayakan para penumpang.
“Yang terdaftar 300 sopir, namun yang 17 tidak ada di lokasi, kita sudah mengambil sampelnya dan hasilnya semua negatif. Kita menerjunkan 65 personil, yang terdiri dari BNNK Cilegon, Dinkes Cilegon, Satnarkoba Polres Cilegon, Satpol PP Cilegon,” ujar Ade, saat ditemui usai melakukan pengetesan, Sabtu (25/7/2015).
Dikatakan Ade, pengetesan urin juga disaksikan sejumlah SKPD yang ada di Kota Cilegon. “Ada kepala Dishub Cilegon, kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Cilegon dan Kepala Satpol PP Cilegon,” paparnya.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan, bahwa kegiatan pengetesan urin rutin dilakukan setiap tahunnya. “Pengetesan juga dilakukan di Terminal Kalideres Jakarta, perlintasan Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Tahun kemarin ada yang menggunakan obat keras dua kondektur. Untuk tahun ini hasilnya nihil,” pungkasnya. (Rahmatullah)