“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)
“Masalah infrastruktur dan pendidikan yang belum merata, menjadi salah satu indikator belum idealnya pembangunan di Kota Serang,” Edy kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Edy, buruknya tata kelola infrastruktur menjadi pekerjaan yang perlu disegerakan untuk menjadi kota yang ideal. Sementara perjalanannya selama delapan tahun, pembangunan di Kota Serang dianggap masih tersendat. “Kalau pun begitu kota Serang belum bisa dikatakan sebagai kota yang gagal. Karena memang saat ini masih dalam penilaian Mendagri. Idealnya memang dalam jangka waktu 10 tahun sejak dibentuk, evaluasi baru bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Edy menambahkan, kepemimpinan Walikota baru bisa ditinjau atas masa baktinya dalam membangun Kota Serang, Ia berharap dalam sisa waktu dua tahun lagi, Pemkot untuk segera membenahi berbagai persoalan di Kota Serang, dan tentunya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan di Kota Serang.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Serang (Tb Haerul Jaman), Ketua DPRD Kota Serang (Subadri Usuludin), Para Pendiri Kota Serang dan tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)