CILEGON – Insiden kemalingan yang terjadi di Kantor Sekretariat DPD Golkar Kota Cilegon pada 13 Agustus lalu diduga dilakukan oleh oknum internal partai itu sendiri. Keterangan itu diungkapkan oleh Sutisna Abbas, Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Cilegon setelah pihaknya mendapatkan laporan dari Polres Cilegon yang melakukan penyelidikan terhadap kasus itu.
“Menurut kajian dari polisi, kalau pencurinya orang luar tentu akan membuka semua meja dan lemari dibeberapa ruang. Ini kan tidak, pencuri langsung tertuju ke meja saya. Jadi ada indikasi kalau pelakunya adalah orang internal,” ujarnya kepada radarbanten.com saat ditemui disela pelaksanaan kampanye damai dilapangan Sumampir, Jumat (28/8/2015) sore.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya menilai bahwa adanya aksi pembongkaran isi laci meja dan lemari itu tidak menutup kemungkinan pula sengaja dijadikan sebagai alibi oleh pelaku yang pada saat itu turut menggondol televisi dan dua buah hard disk didalam ruang arsip dan administrasi itu.
“Bisa jadi (pembongkaran laci meja) seolah olah ingin menghilangkan jejak kalau itu sesungguhnya kriminal murni. Tapi kalau memang kriminal murni, kan ada televisi dengan ukuran yang lebih besar lagi yang tak dicuri,” kata Sutisna yang menjadi pelapor inisiden itu ke Kepolisian.
Masih seperti sebelumnya, ia menduga bahwa insiden itu kental dengan muatan politis. Pasalnya, pada saat kejadian pencuri juga turut mengambil sejumlah foto kopi Surat Keputusan (SK) Dukungan dari DPP sejumlah partai politik yang berkoalisi dan mendukung Tb Iman Ariyadi.
“Yang kami simpulkan, pihak yang mencuri berkas itu (SK DPP Parpol) mengharapkan agar pencalonan Pak Iman itu gagal. Untungnya berkas asli sudah kita serahkan ke KPU,” jelasnya.
Terkait dengan dugaan adanya pelaku yang merupakan internal partai itu, ia mengaku hal itu tidak berpengaruh pada soliditas kader dan pengurus diinternal partainya. “Kita tidak ada mencurigai kalau (pencuri) itu kader atau internal Golkar. Kita malah tetap solid sejauh ini,” tandasnya. (Devi Krisna)