SERANG – 112 karyawan asal Kabupaten Subang yang terlantar selama sepekan di Banten memutuskan berjalan kaki selama 16 jam dari Bojonegara menuju pusat pemerintahan KP3B melewati Cilegon. Sesampainya di Masjid Al Bantani KP3B, Kota Serang, 40 karyawan harus mendapatkan penanganan medis.
Menurut salah satu Perawat dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Iis, rata-rata karyawan mengalami, pusing, mual, dan pegal-pegal akibat berjalan jauh. “Ada dua karayawan yang harus mendapatkan perawatan serius karena mengalami luka jahitan, luka tersebut bernanah akibat dibawa berjalan terlalu lama dan jauh. Luka jahitannya tersebut bukan karena berjalan kaki, tapi sebelum ke Banten mereka kecelakaan. Akibat berjalan kaki lukanya semakin parah,” kata Iis, Selasa (15/9/2015).
Sementara itu, menurut salah satu karyawan yang mengalami luka di kakinya, Mia Misniawati (20), sebelum ke Banten dirinya mengalami kecelakan kendaraan bermotor roda dua. Namun karena diancam kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jika tidak ikut direlokasi ke Banten, karyawan bagian admin marketing ini memaksakan diri untuk ikut.
“Saya dijanjikan siap kerja, makanya saya mau ikut. Datang ke sini jangankan kerja, tempat tinggal dan makan saja susah. Saya harus tidur bareng dengan laki-laki hanya dengan alas karpet,” kata Mia.
Menurut Karyawan lainnya, Deden Maulana (26) mengatakan, awalnya, karyawan hendak berjalan kaki hingga KP3B, namun karena tidak kuat dan ditambah ada dua orang perempuan karyawan memutuskan untuk meminta bantuan. “Kami minta dibantu oleh SBSI Banten untuk dicarikan kendaraan, karena sudah malam. Kami dapat mobil truk, semuanya naik itu,” kata Deden.
Dari Bojonegara, karyawan memulai perjalanan pada pukul tujuh pagi. Setibanya di sekitar pintu tol Cilegon pada pukul 11 malam. Keputusan nekat karyawan tersebut karena mereka sudah tidak kuat tinggal di tempat penampungan yang disiapkan oleh perusahaan. “Di sana air susah, jangankan untuk buang air besar, untuk buang air kecilpun susah,” kata karyawan asal Desa Wantilan Kecamatan Cipeundey, Subang ini.
Sebelumnya, 112 karyawan asal Kabupaten Subang terlantar selama sepekan di Provinsi Banten. Mereka merasa dibohongi oleh Pemerintah Kabupaten Subang dan perusahaan PT Precast Concrete Indonesia (PCI) Subang. Sebelum ke Bojonegara, Kabupaten Serang, mereka dijanjikan akan ditempatkan di PT PCI Cilegon dan mendapatkan tempat tinggal yang layak oleh Pemkab Subang dan perwakilan perusahaan. Ternyata semua yang dijanjikan tidak mereka dapatkan. (Bayu)