SERANG – Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Serang Edinta Sukarya memprediksi, bila hingga Oktober musim penghujan tak kunjung tiba, maka krisis air di Kota Serang akan meluas.
“Bila Oktober tidak kunjung hujan, kemungkinan krisis air akan meluas, dan ini berdampak pada banyak hal, seperti ketahanan pangan terancam, peternakan akan sulit karena minim pangan. Dan kami akan meminta Pak Wali (Walikota Serang Tb Haerul Jaman) untuk menetapkan status darurat air,” kata Edinata melalui sambungan telepon seluler, Jum’at (25/9/2015).
Terkai dengan dampak kekeringan saat ini, Edinata menjelaskan, kondisi pertanian di Kota Serang sudah mulai mengalami gagal panen, seperti di Kecamatan Kasemen ada sekitar 440 hektar sawah puso. “Bila hujan tidak ada di bulan Oktober, kami prediksi kondisi ini akan lebih parah,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, tambah Edi, pihaknya berharap suplai air dari bendung Pamarayan terus ditingkatkan, kendati saat ini debitnya tidak mencukupi untuk seluruh areal pertanian di Kecamatan Kasemen.
Sementara itu, Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan di Kecamatan Kasemen, pihaknya akan bekerjasama dengan TNI untuk melakukan pengerukan sungai di wilayah Kasemen.
“Hasil rapat koordinasi Muspida, terkait dengan kekeringan, nanti kami akan melakukan pengerukan kali di sana (Kasemen), itu kan ada air resapan di dasarnya. Jadi dikeruk nanti keluar airnya, yang bisa dimanfaatkan paling tidak satu hari. Ini untuk menanggulangi kekeringan jangka pendek,” katanya sambil menjelaskan, hal tersebut dilakukan hanya untuk keperluan pengairan sawah. (Fauzan Dardiri)