SERANG – Menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, ratusan masahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gampar) menggelar unjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jumat (2/10/2015).
“Pada tahun lalu ada beberapa poin dalam fakta integritas yang kita sampaikan kepada Ketua DPRD, namun saat ini point-poin tersebut tidak dijalankan,” kata salah satu peserta aksi, Febri.
Koordinator Lapangan unjuk rasa, Songga mengatakan, pemerintah Banten sampai hari ini terlihat belum mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, karena tidak ada political will baik eksekutif maupun legislatifnya.
“APBD hanya dijadikan bacakan, pada anggaran perubahan, anggaran membengkak untuk kepentingan pemerintah dan oknum-oknum, sebagai salah satu wilayah tingkat satu hingga hari ini terlihat tidak mampu menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan baik,” ujarnya. Bahkan legislatif terlihat hanya menjadi stempel karet dari eksekutif bukan menjadi tandem untuk bersinergi membangun Banten dari keterpurukan,” ujar Songga.
Dalam aksi tersebut, mosi tidak percaya pun mahasiswa lontarkan kepada kepimpinan Rano Karno sebagai Gubernur Banten. Mosi tidak percaya ini keluar karena Rano Karno telah dianggap gagal memimpin Banten. “Pemprov Banten sebentar lagi akan menginjak usia ke-15 tahun, namun kesejahteraan masyarakt Banten masih sangat kurang, di sini kita mewakili masyarakat, buruh, dan masyarakat bawah lainnya,” kata Songga.
Kegagalan Rano Karno sebagai Gubernur Banten selain dilihat dari kesejahteraan masyarakat, kegagalan tersebut dilihat dari opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberikan opini disclimer.
Pantauan radarbanten.com di lokasi, mahasiswa melakukan unjuk rasa dengan teatrikal. Dalam teatrikal sikap acuh pemerintah terhadap aspirasi-aspirasi masyarakat. Aksi berjalan cukup damai dan tidak terlihat aksi bentrok dengan kepolisian. (Bayu)