CHINTYA Fabiola, 20, akan terbang ke Tokyo pada 16 Oktober. Puteri Indonesia Lingkungan 2015 itu akan mengikuti kontes kecantikan Miss International.
Perempuan cantik itu siap berkompetisi. Dia berharap bisa berhasil di sana dan membawa pulang prestasi membanggakan. Tahun lalu, Indonesia diwakili Elfin Pertiwi Rappa. Elfin berhasil menjadi top 10 dan menang Best National Costume.
Nah, Tya optimistis bisa mempertahankan gelar tersebut. Sebab, persiapan kostum nasionalnya sangat maksimal.
Yayasan Puteri Indonesia masih memercayakan pembuatan kostum nasional kepada Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnaval. Dynand adalah sosok di balik penghargaan Best National Costume yang dimenangkan Puteri Indonesia 2014.
Tema kostum nasional yang akan diperagakan Tya adalah ‘Legend of Tribhuwana Tunggadewi’ yang terinspirasi dari Kerajaan Majapahit. Rancangan Dynand itu terlihat megah dan kolosal. Saat mengenakannya pada konferensi pers di Gedung Mustika Ratu Kamis malam (9/10/2015), Tya terlihat gagah, maskulin, tapi juga cantik.
Memang, untuk mengenakan kostum tersebut, Tya harus siap secara fisik. Sebab, berat kostumnya mencapai 22 kilogram.
“Lebih berat 2 kilogram dari kostum Elvira waktu itu (kontestan Miss Universe 2014-red),” ujarnya. Kalau dipakai dalam durasi lama, badan terasa pegal. Karena itu, dia menjaga tubuhnya agar tetap fit.
“Aku fitness, lari, agar kuat staminanya. Karena kostum ini akan dipakai sekitar satu jam di sana,” katanya.
Tya mengaku bangga dan tak sabar ingin mengenakan kostum tersebut di ajang Miss International nanti. Dia juga tak sabar ingin segera bertemu kontestan dari negara lainnya. Tya telah melakukan persiapan untuk mempersembahkan yang terbaik. Karena itu, targetnya di sana menjadi yang terbaik pula. ”Iya, mengapa tidak,” ucapnya mantap.
Selain kostum nasional, dia dibekali gaun-gaun malam cantik dari desainer tanah air. Salah satunya Anaz Khairunnas. Gaun malam rancangan Anaz kali ini bertema ‘Dancing Borneo’.
“Motifnya hutan dan terinspirasi dari penari Dayak,” tuturnya. Tya bakal mengikuti karantina mulai 16 Oktober. Malam final akan berlangsung pada 5 November. (jpnn/dod/c19/jan)