Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yanuar mengatakan, agar saham Pemprov Banten tidak berkurang di bank yang baru kemarin meresmikan cabang khusus Banten tersebut, pemprov berencana akan memasukan saham sebesar Rp56 miliar.
“Kalau pun Pemprov saat ini sedang fokus kepada pendirian Bank Banten, saham di sana tidak akan ditarik. Rencananya 2016 malah kita masukkan lagi Rp56 miliar, agar saham kita tidak berkurang di BJB,” papar Yanuar, Jumat (23/10/2015).
Untuk pendirian Bank Banten, pemprov memiliki waktu hingga masa RPJMD selesai pada 2017 mendatang. Namun, PT Banten Global Development (BGD) selaku BUMD Provinsi Banten direncanakan sudah mulai mengoperasionalkan Bank Banten pada 2016.
Bank Banten sendiri rencananya akan difokuskan pada pemberian kredit terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Banten yang dirasa masih kesulitan untuk mencari permodalan pada bank umum berskala nasional. (Bayu)