SERANG – Tiga pegawai mengidap penyakit batuk, muntah darah dan tumor jaringan syaraf otak, diduga tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja PT Gooyang Sam Woon di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Walantaka.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Gooyang Sam Woon Ahmad Yani kepada wartawan, saat konferensi pers di Pokja Wartawan Kota Serang, Selasa (3/11/2015).
“Ada tiga korban teman kami yang saat ini masih sakit, karena tidak menggunakan alat pelindung diri, yakni Junariah (tumor jaringan syaraf otak), Kamsah dan Masiah terkena muntah dan batuk darah serta pada bagian dada sebelah kiri mengalami panas,” kata Ahmad Yani.
Yani menjelaskan, bahwa rekannya mengidap penyakit tersebut merupakan dampak dari limbah bahan berbahaya dan beracun yang ditimbulkan dari limbah pembuatan briket. “Seluruh karyawan itu merasa pusing dampak dari tidak menggunakan alat pelindung, sehingga karyawan hanya diberikan obat Bodrek (obat warung) oleh perusahaan dan itupun susah mendapatkannya,” kata Yani.
Yani menjelaskan, bahwa sampai saat ini pihak perusahaan tidak pernah memberikan perhatian kepada pekerja yang mengidap penyakit tersebut. Sehingga salah satu tuntutan pihaknya selama ini berkaitan dengan kelengkapan APD. “Sementara ini, untuk pengobatan korban teman kami yang sakit mengobati masing-masing,” katanya.
Sementara itu, sebelumnya, Direktur Operasional PT Gooyang Sam Woon, Kim San Geun membantah bila penyakit yang menimpa karyawannya sebagai dampak dari pekerjaan di tempatnya. “Tumor atau kanker itu kan prosesnya lama, tidak datang secara tiba-tiba, proses bertahun-tahun. Bisa jadi itu sebelum bekerja di sini,” jelasnya. (Fauzan Dardiri)