SETU – Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel memastikan ada 40 peserta yang mengikuti sayembara desain arsitek. Hasil karya peserta bakal dinilai juri seniman dan budayawan.
Kepala Bidang Teknik DTKBP Kota Tangsel, Fuad, mengatakan para arsitek peserta sayembara telah menyerahkan materi gambar desain tiga kategori lomba. Seluruh hasil karya peserta dinilai oleh Dewan Juri yang berasal dari berbagai latar belakang profesi berbeda. “Sampai sekarang sudah ada 40 orang peserta yang mengirim materi desain,” ungkapnya, Kamis (17/12).
Dikatakan Fuad lagi, peserta berasal dari berbagai kalangan, dan bahkan tak sedikit berdomisili di luar Provinsi Banten. Mulai dari berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa, hingga arsitek yang telah mengenyam disiplin ilmu teknik sipil. “Peserta banyak dari luar Kota Tangsel,” katanya.
Fuad mengaku terkesan dengan satu materi hasil karya milik seorang peserta sayembara desain bangunan. Menurutnya, goresan karya desain tersebut punya estetika khas yang identik dengan Kota Tangsel. “Peserta dari Yogyakarta, berprofesi sebagai arsitek dan keren karyanya. Tapi tidak perlu saya sebutkan, entar jadi enggak seru,” ucapnya.
Meski demikian, Fuad menyerahkan sepenuhnya semua hasil karya kepada tim Dewan Juri. Para panelis, dari budayawan seperti Ridwan Saidi dan Arswendo Atmowiloto. Kemudian dua orang lainnya merupakan pakar arsitek. “Ada tiga kategori jenis desain rencana pembangunan yang disayembarakan. Desain arsitektur Bundaran Maruga, Landmark Kawasan Pertanian Terpadu, dan Gapura Kantor Pusat Pemerintahan,” terangnya.
Sementara, teknis kegiatan pembangunan dari ketiga rancangan bangunan hasil karya peserta sayembara baru dapat dilaksanakan pada 2017. Alasannya, DTKBP Kota Tangsel masih konsentrasi menyelesaikan proyek pembangunan gedung Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (KP2KTS). “Kegiatan pembangunan ketiga kategori lomba tidak dilakukan pas 2016. Tapi tahun berikutnya,” pungkasnya. (RB/RBOnline)