SERANG – Guru mengaji di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, mengeluhkan minimnya perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terhadap kalangan mereka.
“Honor tahun 2012 ada Rp400 ribu itu juga sekali, kesininya gak ada. Keinginannya yang namanya guru ngaji. Selama ini operasional buat bayar listrik dari sendiri, namanya dikampung mah seikhlasnya,” ungkap Ahmad Mayadi, warga Kampung Tegal Asem Mencil, RT03 RW03 Kelurahan Banjar Agung, saat menghadiri Reses Ketua DPRD Kota Serang, Subadri Usuludin, di Kelurahan Banjar Agung, Sabtu (26/12/2015).
Ahmad mengatakan, saat ini terdapat sebanyak tujuh guru mengaji di kampungnya. Di tempatnya sendiri, terdapat sekitar 40 murid belajar mengaji yang ia didik. “Ya, kalau bisa mah diperhatikan, selama ini kan belum. Ada tujuh orang (guru mengaji) tapi belum dapat semuanya,” paparnya.
Sejauh ini, lanjut Ahmad, pihaknya sudah melakukan permohonan bantuan kepada Pemkot Serang, namun tidak kunjung mendapatkan respon. Untuk menghindari sebutan ‘ustad proposal’ dirinya langsung menyampaikan hal tersebut pada saat reses Ketua DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)