Kue keranjang adalah salah satu dari sekian banyak panganan lengendaris yang menjadi ikon di setiap perayaan tahun baru Imlek. Bentuknya yang kenyal berwarna kecokelatan dengan rasa manis dan bertekstur lengket ini memiliki beberapa kemasan, bulat berdiameter sekitar 15 cm, ada yang dikemas dengan menggunakan kotak, dan ada juga yang dibungkus daun pisang dengan susunan bertumpuk mirip piramida.
Di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, misalnya, berjejer para pedagang yang menawarkan kue legendaris dan fenomenal ini. Mulai dari yang kaki lima hingga di toko, semuanya berlomba-lomba memajang aneka macam bentuk kue keranjang tersebut.
Suasana semakin riuh terdengar ketika mampir di salah satu toko kue di dalam Pasar Lama menuju klenteng tertua, Boen Tek Bio. Di sana terlihat beberapa pembeli sedang sibuk memilih kue keranjang untuk pilihan hidangan bagi tamu saat Imlek. Sedangkan pemilik toko hanya sibuk melayani dengan sesekali terdengar suara menawarkan kue dagangannya tersebut kepada pengunjung lainnya.
Teti, pedagang, mengaku setiap Imlek, tokonya ini selalu ramai pengunjung, khususnya warga keturunan Tionghoa di Tangerang. “Kalau omzet sih pasti meningkat, nilainya saya ngga bisa kasih tau ya. Setiap harinya bisa terjual sebanyak ratusan boks. Hingga hari raya dipastikan akan terus meningkat,” kata Teti di toko kuenya, Kamis (4/2/2016).
Dia menceritakan, kue keranjang yang dijualnnya mampu bertahan hingga lebih dari satu bulan. “Jadi ngga perlu khawatir kalau tidak habis dimakan pada perayaan Imlek. Kue ini masih bisa disimpan kok tanpa mengurangi rasa dan juga kelegitannya yang khas,” terangnya.
Kue keranjang merupakan hidangan spesial saat Imlek. Dinamai kue keranjang karena proses pencetakannya menggunakan alat cetak seperti keranjang. Kue berbahan dasar tepung ketan dan gula ini memiliki tekstur kenyal dan lengket. Semakin lama, kue akan semakin mengeras.
“Tekstur lengket dari kue keranjang itu ada filosofinya loh. Bagi orang Tionghoa itu menandakan akan semakin eratnya tali persaudaraan antarumat manusia, sehingga diharapkan tidak ada lagi perpecahan dan permusuhan,” ujar Teti.
Bagi anda yang penasaran ingin menikmati nikmatnya kue keranjang, harganya cukup terjangkau, rata-rata dibanderol Rp35 ribu-Rp45 ribu.
Fanny, warga Tangerang, menuturkan, “Ini sudah jadi tradisi kami. Setiap Imlek pasti menyuguhkan kue keranjang. Bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri, juga untuk hadiah saudara dan tetangga. Jadi kalau enggak mau ribet nyari kue ini, ya datang aja ke Pasar Lama, di sini penjualnya banyak, kuenya berkualitas dan harganya pas.” (RBG)