CILEGON – Puluhan waria yang sedang duduk santai di teras kontrakan di Lingkungan Simpang Tiga, Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, panik saat petugas gabungan menghampiri mereka, Rabu (24/2/2016).
Kedatangan petugas gabungan dari aparat Kelurahan Ramanuju, TNI, dan Polri ini hanya untuk mendata identitas kependudukan di kontrakan itu, yang mayoritas dihuni waria. Apalagi Kelurahan Ramanuju sebagai daerah transit para pendatang yang mencari kerja di Cilegon.
“Ada tiga lokasi kosan yang kita data. Penghuninya kebanyakan waria,” ujar Amin Hidayat, Lurah Ramanuju, saat pendataan.
Amin memastikan keberadaan mereka tidak meresahkan warga. Pihaknya perlu mendata identitas kependudukan dalam rangka tertib administrasi. “Tidak ada keluhan dari warga, tapi waria di sini juga perlu memiliki kartu identitas, seperti surat keterangan pindah atau KTP. Ramanuju ini sebagai daerah transit. Banyak pendatang di sini yang sering menyepelekan kartu identitas kependudukan,” katanya.
Saat didata, belasan waria tak memiliki kartu identitas. Mereka berasal dari sejumlah daerah, seperti Pandeglang, Labuan, Lampung dan sejumlah wilayah di Jawa.
Joko Suhartono, salah seorang waria, tidak memiliki kartu identitas lantaran hilang. “KTP-nya hilang, belum sempat diurus. Tapi sudah buat laporan kehilangan. Baru tiga bulan di sini (Cilegon),” kata Joko Suhartono, yang akrab disapa Novi.
Jaja Ahmad Sujai, salah seorang ketua RT di Lingkungan Simpang Tiga, tidak menampik banyak waria yang menjadi penghuni sejumlah kontrakan di Ramanuju. “Mereka (waria) itu terebar di sejumlah tempat kos. Tapi nggak semuanya suka mangkal, ada juga yang kerja di salon sama rumah makan,” jelas Jaja. (Devi Krisna)