JAKARTA – Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyatakan, harga jual elpiji Pertamina termurah di Asia Tenggara. Parahnya, elpiji bersubsidi pun digunakan oleh kalangan berada.
“Kenyataannya, elpiji 3 kilogram di negeri ini bebas digunakan oleh siapapun dan untuk apapun,” ujar Sofyano, Sabtu (26/3).
Ia menjelaskan, elpiji 3 kg yang disubsidi mestinya hanya untuk warga kurang mampu. Faktanya, kalangan berada ikut menggunakannya, sementara pemerintah atau pun politikus terkesan mendiamkannya.
“Tapi mengapa pemerintah dan politikus diam saja? Di mana keadilannya jika orang orang kaya pakai barang bersubsidi?” ujarnya dilansir JPNN.
Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Wiratmaja Puja menyatakan, harga jual elpiji subsidi di Indonesia berkisar Rp 4.250 per kilogram. Harga itu jauh lebih rendah di banding di Malaysia yang berkisar Rp 6.938 per kilogram dan Thailand Rp 7.000 per kilogram. Bahkan harga jual elpiji di Indonesia masih lebih murah ketimbang India yang berkisar Rp 5.500 per kilogram.
Untuk jenis non subsidi, Pertamina mematok harga Rp 7.700 – Rp 14.200 per kilogram. Sementara di Filipina, harga jual telah mencapai Rp 24.000 per kilogram, Jepang (Rp 20.000 per kilogram), Tiongkok (Rp 17.000 – Rp 21.000 per kg) dan Skotlandia (Rp 17.000 per kg). (JPNN)