LIONEL Messi kena batunya. Berniat baik, namun di tempat yang tidak tepat. Keputusan Messi menyumbang sepasang sepatunya untuk dilelang dalam sebuah wawancara dengan televisi Mesir, MBC, berujung kontroversi. Messi dihujat. Dewa sepak bola asal Argentina, yang digaji Barcelona itu dianggap telah menghina rakyat Mesir.
Ceritanya, usai wawancara dengan MBC di tempat latihan Barcelona Ciutat Esportiva Joan Gamper, sebelum Messi dan Argentina melakoni kualifikasi (jeda internasional), Messi memberi jurnalis yang melakukan wawancara, Mona El-Sharkawy, sepasang sepatu untuk dilelang.
Nah seperti dilansir Marca, usai itu, anggota parlemen Mesir, Said Hasasin, menganggap tindakan Messi untuk menyumbang sepatu telah menghina masyarakat Mesir.
Ya wajar aja! Di Mesir, sepatu dianggap sesuatu yang tidak bersih. Memukul atau melempar orang dengan sepatu juga dianggap sebagai sebuah penghinaan luar biasa di Mesir.
“Mesir tidak pernah dihina sepanjang 7.000 tahun. Saya akan memukul kamu dengan sepatu saya, Messi. Ini sepatu saya, saya akan menyumbangkannya ke Argentina,” ketus Hasasin.
Asosiasi Sepak Bola Mesir juga meradang, geram, pengin nabokin Messi. Juru bicara EFA, Azmy Megahed, mengatakan Mesir tidak butuh sepatu Messi.
“Masyarakat kami mungkin miskin, namun kami tidak butuh Messi, apalagi sepatunya. Saya bingung, jika dia ingin mempermalukan kami, maka lebih baik dia menaruh sepatu di atas kepalanya atau di kepala orang yang mendukungnya,” ujar Megahed.
Namun salah seorang pemain Mesir, Mido, mencoba menengahi. Menurutnya, ini hanya salah paham. “Buat penulis, pena adalah yang paling berharga. Buat kami, sepatu yang paling berharga.”
Sementara Mona, si wartawan cantik yang mewawancarai Messi itu juga kaget dengan reaksi di negaranya. “Ini adalah tren di acara kami di mana kami mengambil suvenir dari tamu dan meletakkannya untuk lelang untuk amal. Saya terkejut. Sebab saya tidak mengatakan kami akan memberikan untuk amal di Mesir atau lainnya,” tutur Mona. (adk/jpnn)