Dilaporkan menghilang selama sepuluh tahun, gadis bernama Herni yang mengadu nasib di Jakarta akhirnya kembali ke rumah orangtuanya di Kampung Pamengkang, Desa Tamiang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Kamis (7/4). Saat pulang, kondisinya memprihatinkan.
Bekerja di Jakarta, bukan jaminan enak bagi Herni. Gadis berusia 24 tahun ini malah menerima nasib nahas. Herni ditemukan dengan kondisi wajah babak belur setelah menjadi korban penganiayaan majikan selama bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Gunungsari Kiki Rizqullah yang ikut menemui Herni bersama orangtua Herni, Sarimin, ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (6/4), menemukan korban setelah mendapat informasi bahwa anak ketiga dari enam bersaudara itu menjadi korban penganiayaan. Kini Herni dalam perlindungan LPSK di bawah Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta.
“Sebelumnya Herni sudah dinyatakan hilang karena sepuluh tahun pergi entah ke mana, enggak ada kabar. Tiba-tiba ada laporan dari Jakarta bahwa Herni menjadi korban penganiayaan,” kata Kiki melalui sambungan telepon selular, Kamis (7/4).
Mendengar kabar itu, Kiki bersama keluarga korban didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gunungsari, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Kepala Desa Tamiang Muntomi berangkat ke Jakarta menjenguk Herni. Kiki mengaku prihatin ketika mengetahui kondisi Herni babak belur akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh majikan sekeluarga. “Mata sebelah kiri Herni sudah enggak kelihatan, hidung patah, dan memar-memar,” terang Kiki.
Kiki mengungkapkan, LPSK kini mendampingi kasus hukum Herni yang ditangani kepolisian di Jakarta. Pelaku sekeluarga, diketahui bernama MH yang merupakan mantan penyanyi zaman dulu dan mempunyai empat anak termasuk menantunya yang jebolan audisi dangdut. Kata Kiki, korban tidak hanya Herni, ada tiga lainnya. “Herni sekarang dalam pemulihan, proses hukum juga sedang berjalan,” ungkapnya.
Senada disampaikan Kades Tamiang Muntomi. Katanya, Herni ditemukan di Jakarta dengan kondisi memprihatinkan. Ia membenarkan, Herni sempat hilang selama sepuluh tahun dan ditemukan awal April. “Betul, Herni dianiaya majikan, Herni juga tidak digaji selama kerja,” ungkapnya.
Informasi yang diterima Muntomi, saat ini sudah dua pelaku yang tertangkap. “Dengan kejadian ini, saya berharap masalah cepat selesai serta pelaku diadili,” harapnya.
Orangtua korban Sariman membenarkan anaknya sudah ditemukan setelah menghilang sepuluh tahun. “Besok (hari ini-red) rencananya Herni mau menjalani operasi,” singkatnya. (Nizar/Radar Banten)