Warga Baduy Minta Kepercayaan Sunda Wiwitan Dilegalkan
SERANG – Pada ritual Seba Baduy malam ini di halaman eks pendopo Gubernur Banten, Jalan Brigjen Sjam’un, Kota Serang, warga Baduy meminta kepada Abah Gede atau Gubernur Banten Rano Karno agar kepercayaan Sunda Wiwitan dilegalkan oleh pemerintah.
Permintaan tersebut diungkapkan langsung oleh Ayah Mursyid, perwakilan warga Baduy Dalam, kepada Rano Karno, yang didampingi Sekda BantenRanta Soeharta, Kepala Disbudpar Banten Opar Sohari, dan sejumlah pejabat lainnya.
“Amanat kolot ti (dari) Baduy, mengenai hak-hak masyarakat adat, baik alamnya lingkunganya, budayanya. Kami membahas mengenai masyarskat Baduy semakin bertambah, masyarakat Baduy minta hak perlindungan masyarakat adat terhadap keyakinan kami. Kami minta ada kebijakan khusus agar Sunda Wiwitan bisa tertera di KTP. Terus terang etatah (itu adalah) kahayang (keinginan) masyarskat Baduy,” papar Ayah Mursyid.
Menurutnya, warga Baduy yang menganut aliran kepercayaan resah dan melaporkannya kepada pemimpin adat lantaran pihak kecamatan tidak memasukkan Sunda Wiwitan dalam KTP.
“Laporan ti (dari) masyarakat, keur ie mah (waktu dulu) di kacamatan bisa, ayena mah teu bisa (sekarang tidak bisa), eta (itu) membuat kami tak tenang,” ujar Ayah Mursyid.
Pada kesempatan yang sama, Jaro Saijah, mengeluhkan pembuatan KTP yang lama, bahkan dibebankan biaya.
“Sekarang warga baduy yang wajib punya KTP 8.000 orang, yang baru punya 3.000, tapi bikin KTP lama, sampe tilu (tiga) bulan teu (tidak) jadi-jadi alasana eweuh blangko,” ungkap Jaro Saijah.
Menanggapi keinginan dan keluhan warga Baduy, Gubernur Banten Rano Karno akan menindaklanjuti permintaan tersebut. Namun Rano meminta pemahaman masyarakat, karena ada mekanisme yang harus ditempuh. “Insya Allah semua masukan akan kita sampaikan ke Kemendagri. Mudah-mudahan bisa dijawab karena ini bersangkutan dengan e-KTP,” ujar Rano.
Terkait seba, menurut Rano, ritual imi membawa pesan kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian alam. “Karena itu dirinya berharap agar lingkungan kita jaga, alam harus kita pelihara, bumi harus kita rawat. Kecintaan terhadap lingkungan merupakan ujung tombak dari pembangunan itu sendiri,” katanya. (Bayu)