BALI – Ade Komarudin punya alasan sendiri memilih mundur dari pertarungan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang berlangsung sampai pagi, Selasa (17/5).
Ditemui di tengah-tengah riuhnya Ballroom BNDCC, Akom, sapaan Ade Komarudin, menjawab demokrasi.
“Ini demokrasi, harus efisien, demokrasi itu harus produktif, demokrasi itu harus untuk memperkuat persatuan, bukan untuk bercerai berai,” kata Akom.
Penyataan Akom disampaikan saat calon Setya Novanto ditetapkan secara resmi dalam Munaslub. Keputusan Akom memang cukup mengejutkan.
Ia memilih bersikap legowo, mundur dari pencalonan dan menyatakan siap mendukung kepemimpinan Setya Novanto. Nah, sikap ini menurut Akom mengalir begitu saja.
Ia mengaku tak terpikir sebelumnya untuk mundur kalau Setya Novanto masuk ke putaran kedua.
“Saya cuma ingin mengalir, segala sesuatu yang penting untuk kebaikan semua, tidak untuk kita saja. Paling penting untuk kebaikan semua terutama Partai Golkar yang sedang menuju rekonsiliatif,” jelasnya.
“Kalau saya melanjutkan (ke putaran kedua) saya pikir tidak akan rekonsiliatif. Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini. Dan, saya berusaha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya,” kata Ketua DPR itu. (JPNN)