Tangsel – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan terus berusaha mewujudkan visi-misi untuk menjadikan Tangsel sebagai kota cerdas, berkualitas dan berdaya saing dengan berbasis teknologi dan inovasi. Point penting di periode kedua kepemimpinannya, Walikota Tangsel Hj Airin Rachmy Diani menekankan kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berdaya saing tinggi.
Pada bidang pendidikan, yakni pembangunan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) khusus berbasis Teknologi Informasi. Meski kewenangan satuan pendidikan setingkat SMK ada pada Provinsi Banten, namun Pemkot Tangsel terus mendorong agar dua SMK berbasis IT terwujud di tahun ajaran 2016/2017 ini. “Demi menyiapkan kualitas daya saing yang handal. Makanya semua akan berbasis IT (teknologi informasi, red),” kata Airin.
Dua tempat yang disiapkan Pemkot adalah SMKN 6 di Kecamatan Serpong Utara dan SMKN 7 di Kecamatan Ciputat Timur. Masih dalam rangka menciptakan daya saing yang handal, melalui Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Pemkot juga berencana untuk membangun ‘Kampung Matematika’ atau bisa sebut nantinya menjadi ‘Kampung Sains’.
“Kesiapan dalam menerima teknologi bukan terletak pada peserta didik saja. Melainkan juga terhadap tenaga pendidik dan kependidikan,” beber Airin di berbagai kesempatan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan H Mathodah menjelaskan bahwa sejalan dengan visi misi Walikota dan Wakil Walikota Tangsel pihaknya terus berupaya mewujudkan Tangsel sebagai kota cerdas, berdaya saing dengan berbasis teknologi dan inovasi.
Menurut Kadis dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini dan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) program peningkatan SDM adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan. “Penguasaan bahasa di sekolah menjadi kunci utama. Makanya kami terus melakukan sosialisasi kesetiap sekolah agar terus melakukan berbagai inovasi, ” kata Mathodah, di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, lanjut Mathodah, penguasaan teknologi saat ini bukanlah menjadi momok yang menakutkan. Makanya dari 225 sekolah tingkat menengah pertama, 13 di antaranya sudah bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sedangkan sisanya ujian menggunakan kertas. “Jumlah ini meningkat dari tahun lalu di mana hanya satu sekolah. Kini ada 13 sekolah dari SMP negeri dan swasta. Sementara untuk tingkat SMA yang menggelar UNBK ada 27 sekolah. Mudah-mudahan tahun depan seluruh SMP dan SMA di Tangsel bisa melaksanakan UNBK, tapi tentu dengan dukungan semua pihak,” ujarnya.
Salah satu inovasi dalam hal pembelajaran menurutnya siswa harus menjadikan laptop sebuah kebutuhan, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Kalau tidak mereka akan ‘ketinggalan pelajaran’. Dalam peningkatan kualitas dan profesionalitas guru, Dindik Tangsel juga telah meraih peringkat pertama pada Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 lalu di Provinsi Banten dan nilai tersebut juga melebihi nilai rata-rata nasional UKG se-Tangsel mendapatkan nilai 61,94, padahal nilai rata-rata nasional hanya 56,69. Ini artinya kita sudah melebihi tingkat rata-rata nasional,” tegas dia.
Kota Tangsel juga mendapatkan nilai UKG tertinggi dibandingkan Kota/Kabupaten lainnya dengan peserta sebanyak 10.844 guru. Nilai rata-rata Provinsi Banten hanya berada di angka 55,90.
Ide Wali Kota, Airin untuk membangun Kampung Matematika juga disambut baik oleh Kadis. “Kita bisa siapkan lokasi khusus bekerjasama dengan pihak Puspiptek yang konsen dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Nanti disiapkan berbagai sarana pendukungnya, sehingga anak-anak mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bisa menambah dan memperdalam pengetahuan mereka di bidang sains,” jelas Mathodah.
Dengan berbagai keberhasilan yang diraih Pemkot Tangsel, Mathodah berharap harus bisa dijadikan motivasi. “Keberhasilan yang sudah diraih tentu harus bisa dijadikan pemicu dan motivasi untuk bisa berbuat lebih baik lagi ke depan,” tutupnya. (ADV)